SUARA NEGERI ■ Melalui penantian panjang, dari jaman orde lama, orde baru, hingga reformasi, ahirnya pada awal bulan Oktober 2020 wilayah RT 38 /09 Dukuh Tumbu, Ds Pulosari, Kabupaten Pemalang Jateng mendapat proyek Talud sepanjang 125m X 2 dari Pemdes setempat.
Padahal menurut warga, kebutuhan yang ada, sekitar 375m X2 dengan ketinggian minimal 40 cm hingga diatas 100cm.
Pemdes setempat mempercayakan kepanitiaan dan pelaksanaan proyek tersebut kepada Warga di wilayah RT tersebut.
Setelah Panitia bersama warga setempat sukses merampungkan target proyek dengan segala ketentuan yang berlaku, ternyata keuntungan lumayan gede.
Masyarakat di wilayah tersebut memang terkenal guyub dan kompak.
Mendapat laba cukup besar nilainya, tidak lantas habis dibagi atau untuk foya foya, tapi panitia dan warga setempat sepakat mengembangkan bangunannya hingga mencapai titik nol alias menambah bangunan talud sepanjang 250m X2 lagi.
Pengembanganya mencapai 200 % meskipun mereka harus berani swadaya. Rupanya bagi warga bukan menjadi persoalan dan masalah serius bagi mereka.
Pasalnya, Warga terlanjur meyakini bahwa belum tentu dalam waktu dekat akan dapat proyek serupa.
"Kalau tidak memanfaatkan laba yang tersisa untuk memancing warga berswadaya, kapan lagi?," tukas Dwi, warga setempat.
Dia menambahkan, kalau menunggu janji janji, itu sudah basi. Tidak hanya kandidat kades saja yang memanfaatkan ketertinggalan pembangunan di wilayah ini sebagai PHP dalam kampanyenya.
"Apa lagi saat ini adalah tahun politik di Kabupaten Pemalang dan desa Pulosari, Pilbup dan Pilkadesnya pada bulan Desember mendatang. Dengan contoh keguyuban masyarakat bisa menyulap jatah talud dari 250m menjadi 750m akan membuat pencari masa (pecut /Jawa) bahkan kandidat, enggan mengeluarkan janji palsunya," ujarnya dalam candaan.
Lugimin sebagai Kadus, sangat mengapresiasi sengkuyungnya warga. Menurutnya, ini bukan yang pertama, sebab warga RT 39 pun pernah mengembangkan proyek serupa beberapa tahun lalu. Kemungkinan besar akan terjadi pula di wilayah RT lain di dukuh Tumbu.
Soal pengembangan proyek adalah cermin ketidak puasan warga kepada pemdes, sang Kadus tidak sepakat tapi menampik pun tidak.
■ Himawan