CLOSE ADS
CLOSE ADS

BEM PTM Zona III Minta Jokowi Bubarkan Staf Khusus Millenial

SuaraNegeri.com
07 November 2020 | 11:04 WIB Last Updated 2020-11-07T04:04:17Z
BEM PTM Zona III Minta Jokowi Bubarkan Staf Khusus Millenial


SUARA NEGERI ■ Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah Zona III melakukan Konferensi Pers terkait hadirnya Presidium Nasional BEM PTM-Indonesia, Nur Eko Suhardana ke Istana Negara pada hari kamis kemarin. 

Dengan hadirnya Eko ke istana, lantas mendapat kecaman keras dari BEM PTM Zona III karena tidak sesuai dengan arah perjuangan yang hari ini dilakukan. 

Dalam konferensi Pers tersebut, BEM PTM Zona III juga menyatakan sikap mereka. 

“Hadirnya Eko ke Istana sungguh mencederai gerakan dan perjuangan BEM PTM seluruh Indonesia dan kami mengutuk Aminuddin Ma'ruf, stafsus milenial bahwa dia merupakan peliharaan rezim dan kami tahu pasti gerakan ini akan diintervensi setelah Eko bertemu dengan Aminuddin,” kata Presma BEM UMT, Mahes Jihan Fahlevi saat melakukan Konferensi Pers di Taman 1955, pada Jumat, (06/11/2020).

Lanjut Mujiono Koesnandar, Presiden Nasional BEM PTM Zona III, mengatakan pihaknya tidak pernah diundang atau diberitahukan oleh Presnas BEM PTM-Indonesia untuk hadir dalam Istana Negara untuk bertemu Aminuddin Ma'ruf. 

Dia mengatakan, BEM PTMI tidak ingin bertemu stafsus milenial tersebut karena ia bukan pengambil kebijakan dan keputusan strategis.

Lebih lanjut, Oji juga mengatakan BEM PTM-Indonesia tidak pernah setuju untuk bertemu dengan Amin, karena sasaran mereka adalah Jokowi atau Erlangga Hartanto.

"Kami dari BEM Zona III tidak pernah diberikan informasi terkait adanya pertemuan di istana negara, ini merupakan langkah salah yang diambil oleh presnas BEM PTMI," tegas Oji.

Setelah adanya Konferensi Pers, BEM PTM Zona III juga akan melakukan aksi besar besaran dalam beberapa bulan kedepan, karena tidak didengarnya aspirasi dari mahasiswa dan rakyat mengenai UUD Cilaka: Omnibus Law.

"Kita akan melakukan aksi besar-besaran beberapa bulan kedepan, karena Jokowi telah mengesahkan UUD Cilaka tersebut, ini merupakan bentuk protes, karena Jokowi telah menutup telinganya," tutup Oji.

Turut hadir dalam konferensi Pers: Presma Umi, Presma STTM (Koorda Banten), Presma IT Ahmad Dahlan (Korda DKI), Presma UMKT, Presma UAD (Presnas BEM PTM Zona VI) dan Presma UMN yang turut dalam menyatakan sikapnya terkait permasalahan diatas.

Berikut point Press Rilis Konferensi Pers BEM PTM Zona III :

1. Bahwasanya Tidak Ada Surat Resmi Yang Dikeluarkan Dari Pihak Istana Kepada BEM PTMI Mengenai Pertemuan Tersebut.
2. Gerakan Yang Dibuat Oleh Saudara Nur Eko Suhardana Selaku Koorpresnas BEM PTMI Bukan Merupakan Hasil Dari Kesepakatan Bersama Dari Kawan-kawan BEM PTMI.
3. Mengutuk Staf Khusus Millenial (Aminudin Maruf) Yang Memanfatkan Gerakan BEM PTMI Sebagai Ajang Pencitraan Di Depan Publik.
4. Mendesak Jokowi Untuk Membubarkan Staf Khusus Millenial Karena Hanya Menjadi Benalu Dan Selalu Memanfaatkan Gerakan Mahasiswa Sebagai Pencitraan Di Depan Publik.

■ R-27/rls

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • BEM PTM Zona III Minta Jokowi Bubarkan Staf Khusus Millenial

Trending Now

Iklan