CLOSE ADS
CLOSE ADS

Pasca Kerusuhan Dilokasi PETI, Tiga Alat Excavator Diduga Beroperasi Kembali di Pelepat

SuaraNegeri.com
13 November 2020 | 00:14 WIB Last Updated 2020-11-12T17:19:47Z
Pasca Kerusuhan Dilokasi PETI, Tiga Alat Excavator Diduga Beroperasi Kembali di Pelepat

SUARA NEGERI ■ Tiga alat excavator diduga beroperasi kembali dilokasi PETI, pasca kejadian pembakaran alat oleh warga karena penambangan emas menggunakan alat tanpa izin, di desa Batu Kerbau, Kec. Pelepat, kab. Bungo, provinsi Jambi, pada Rabu kemarin (11/11/2020).

Melihat hal tersebut sejumlah warga mengabadikan melalui video yang berdurasi 2 menit sedang menggaruk tanah di sepanjang lokasi PETI.

Hal ini diakui oleh AM selaku masyarakat dusun Batu Kerbau yang hendak mandi di aliran sungai Batang Pelepat, bahwa di badan alat excavator itu ada tulisan sebuah nama yang sangat jelas terpampang.

"Saya sengaja membuat video ini saat hendak mandi dialiran sungai Batang Pelepat, biar pihak berwajib percaya bahwa alat berat itu bukan milik masyakarat yang hendak mencari peti," ujar AM.

Semenjak terjadinya kerusuhan di lokasi ini beberapa bulan lalu, masyarakat belum pernah lagi melihat orang menambang emas memakai alat tanpa izin disini.

"Tidak boleh memakai alat excavator disini, karena memakai mesin Robin saja saat beraktivitas mencari peti hingga saat ini belum pernah digunakan oleh masyarakat," kata AM.

Seorang warga setempat, yang minta jati dirinya tidak disebutkan, menyebutkan bahwa alat berat yang masuk ke wilayah Dusun Batu Kerbau tersebut diduga masuk dari Wilayah Ngaol, Kabupaten Merangin.

Saat ini, kata dia, masyarakat sangat resah dengan keberadaan tambang emas ilegal yang ada di wilayah dusun Batu Kerbau tersebut. 

Pasalnya, dia khawatir tragedi kerusuhan yang mengorban masyarakat seperti beberapa waktu lalu kembali terjadi.

Terkait aktifitas ini, menurutnya sudah dilaporkan ke intansi terkait oleh warga untuk dilakukan tindakan lebih lanjut. Namun hingga saat ini belum mendapat tindakan dari pihak yang berwajib.

“Kami sudah melayangkan surat kepada instansi terkait seperti Dinas LH, Camat, Kodim 0416 Bute dan Pihak Kepolisian, namun hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya,” kata dia.

Seperti diwartakan sebelumnya, Pemerintah kabupaten Bungo bersama TNI dan Polri serius memberantas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Bungo. Bahkan pada Juni lalu, tim gabungan melakukan operasi ke lokasi PETI di Desa Batu Kerbau, Kecamatan Pelepat. 

Dalam operasi tersebut, tim gabungan bersama membakar satu unit alat berat. Operasi  itu dipimpin Bupati Bungo Mashuri dan Dandim 0416/Bute Letkol Inf Widi Rahman.  

 ■ R-027/rls

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pasca Kerusuhan Dilokasi PETI, Tiga Alat Excavator Diduga Beroperasi Kembali di Pelepat

Trending Now

Iklan