CLOSE ADS
CLOSE ADS

Urban Farming Menjadi Populer di Pulau Seribu

SuaraNegeri.com
01 November 2020 | 08:20 WIB Last Updated 2020-11-01T01:22:35Z

Urban Farming Menjadi Populer di Pulau Seribu

“Sebagian besar sudah menerapkan urban farming dengan metode hidroponik”


SUARA NEGERI ■ Pertanian perkotaan sangat diminati oleh penduduk di Kepulauan Seribu. Salah satu indikatornya adalah karena meningkatnya jumlah Kelompok Wanita Tani (KWT).

Kasubbag KPKP Kepulauan Seribu, Devi Riana Sumanthi mengatakan, jumlah KWT pada 2019 hanya enam. Namun hingga 29 Oktober 2020 sudah mencapai 25 KWT.

“Sebagian besar sudah menerapkan urban farming dengan metode hidroponik,” ujarnya, Sabtu (31/10).

Menurutnya, metode hidroponik cocok dikembangkan di Kepulauan Seribu karena tidak membutuhkan banyak air dan tidak hanya menggunakan tanah sebagai media tanam.

“Kami terus membimbing dan mendampingi mereka agar urban farming di wilayah ini bisa membuahkan hasil yang baik. Selain itu hasil panennya tidak hanya untuk konsumsi pribadi, tapi juga bisa dijual dan menambah penghasilan,” imbuhnya, seperti disitat BeritaJakarta.

Dari total 25 KWT, 6 diantaranya telah menjadi pilot project dan termasuk dalam program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Keenam KWT tersebut adalah KWT Doa Ibu di Pulau Untung Jawa, KWT Seroja di Pulau Lancang, KWT HF Kampung Kelor di Pulau Tidung, KWT Hijau Lestari di Pulau Pramuka, KWT Bougenville di Pulau Harapan, dan KWT Kelapa Hijau di Pulau Kelapa.

Kami berharap dengan semakin banyaknya kelompok tani perkotaan, dalam dua tahun ke depan Kepulauan Seribu dapat memenuhi kebutuhan sayuran secara mandiri, ”tandasnya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Urban Farming Menjadi Populer di Pulau Seribu

Trending Now

Iklan