SUARA NEGERI ■ KPU Purbalingga publikasikan hasil riset tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya partisipasi pemilih dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga Tahun 2020 di tengah pandemik, pada kamis, (10/6).
Riset ini mengacu pada surat KPU RI nomor : 237/PY.02.2-SD/01/KPU/III/2021, tentang kegiatan kajian dan riset pelaksanaan pemilihan serentak tahun 2020 di tengah pandemik covid-19.
"Seperti kita ketahui, bahwa partisipasi pemilih pada Pilbup Purbalingga 2020 mencapai 73.11%, hal ini berarti mengalami kenaikan 13.5% di banding Pilbub 2015, dengan tingkat partisipasi 60.06%," kata Andri Supriyanto, Divisi Sosdiklih, Parmas & SDM KPU Purbalingga, hari ini.
Menurutnya, hal ini menarik sekali untuk di adakan kajian, dimana Pilbub Purbalingga yang dilaksanakan di tengah pandemi covid-19.
Banyak ahli menyampaikan pendapat bahwa Pilkada untuk di undur, karena takut partisipasinya rendah, bahkan bisa menjadi klaster Pilkada. Namun faktanya justru anomali, yaitu pertisipasinya tinggi dan tidak ada klaster Pilkada, seperti di khawatirkan oleh banyak pihak.
Berangkat dari itulah, maka KPU Purbalingga mengadakan riset tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya partisipasi pemilih dalam pemilihan Bupati dan wakil Bupati Purbalingga tahun 2020 di tengah pandemik covid-19.
"Metode penelitian yang kami lakukan yaitu dengan penelitian deskriptif dengan pengambilan data surve," imbuhnya.
Sedangngkan populasinya adalah masyarakat Purbalingga yang memiliki hak pilih dalam Pilbub Purbalingga pada tahun 2020, dengan jumlah responden 400 orang, terdiri dari laki-laki 200 orang, perempuan 200 orang,yang tersebar di 18 Kecamatan, dan 239 Desa.
Penarikan sampel dengan multistage random sampling di Kecamatan, Desa, lalu responden melalui pengumpulan data secara daring dengan menggunakn kuisioner elektronik (google form), pada tanggal 15-27 April 2021.
Andri Supriyanto menambahkan, kepercayaan masyarakat terhadap KPU Purbalingga, juga kami ukur, yaitu dengan hasil 74.25%.
Hasil riset yang kami lakukan, lanjut Andri, bahwa faktor-faktor utama yang mempengaruhi peningkatan partisipasi pemilih pada Pilbub Purbalingga tahun 2020 di tengah pendemi covid-19, adalah Kesadaran masyarakat (hati nurani) sebesar 34.3%. Artinya pemilih purbalingga sudah dewasa dalam berpolitik, yang tidak terpengaruh oleh apapun.
Andri Supriyanto berharap, dengan hasil riset ini, bahwa masyarakat yang sudah dewasa dalam berpartisipasi dalam Pilkada, jangan sampai ternodai oleh money politik, meskipun hasil riset tentang hal ini hanya mencapai 0.26%.
■ Agus P