SUARA NEGERI ■ Dengan terjadinya pergantian Kapolda Sulawesi Tengah dari Irjen Polisi Abdul Rakhman Baso kepada Irjen Polisi Rudy Sufahriadi, maka secara otomatis Penanggung Jawab Kebijakan Operasi (PJKO) “Madago Raya” akan dilanjutkan mantan Kapolda Jawa Barat ini.
Tentunya akan banyak pihak yang menaruh harapan kepada Rudy Sufahriadi dengan pengalaman yang dimiliki dimana sebelumnya pernah menjabat Kapolres Poso kurun waktu 2005-2007 dan Kapolda Sulteng periode 2016-2018 yang sudah diperhadapkan dengan masalah terorisme di Kabupaten Poso,
Tentunya persoalan di Kabupaten Poso tidak asing bagi Rudy Sufahriadi dan tanpa alasan Kapolri menunjuk kembali Pati bintang dua ini untuk menyelesaikan masalah terorisme yang ada di Sulawesi Tengah.
Pengamat dan peneliti Terorisme Sulteng Dr. Lukman S. Tahir di Palu, sangat menaruh harapan dengan kembalinya Irjen Polisi Rudi Sufahriadi memimpin Polda Sulteng.
“Hadirnya Rudi Sufahriadi menjadi Kapolda Sulteng patut diapresiasi, bahwa ada komitmen luar biasa dari Kapolri untuk menyelesaikan masalah teorisme yang ada di Poso, ” Ungkap Dr. Lukman S. Tahir, di Palu, pada Selasa (31/8).
Akademisi Universitas Islam Negeri Datokarama Palu ini mengatakan, Rudi pernah menjadi Kapolres Poso dan Kapolda Sulteng ini tentu lebih mengenal kondisi geografis, Sosial dan Phisikologis masyarakat Poso khususnya dan Sulteng pada umumnya.
Sehingga kehadirannya, kata Lukman, bisa mempercepat proses penyelesaian dan ada progress dalam penanganan terorisme yang ada di Poso.
“Saya pribadi optimis atas kembali hadirnya untuk kedua kalinya Rudi Sufahriadi menjadi Kapolda Sulteng, “kata mantan sekjen PB Alkhairaat ini.
Lukman optimis pula, Rudi Sufahriadi menjadi Kapolda Sulteng bisa menuntaskan perburuan enam orang sisa DPO teroris Poso.
“Kedepan Rudi bisa menyelesaikan enam orang sisa DPO teroris Poso ini, akselarasi penyelesaian Poso bisa terlihat dan terselesaikan, “ujarnya.
Lukman menambahkan, Selamat datang kepada Rudi, kita menunggu kerja-kerja lebih produktif dan lebih dinamis, terkait persoalan terorisme yang ada di Poso
Sementara itu AKBP Bronto Budiyono selaku wakasatgas humas Ops Madago Raya terpisah mengatakan, Walaupun terjadi pergantian PJKO Operasi Madago Raya, Satuan tugas yang ada dilapangan tidak pernah mengendorkan pencarian terhadap sisa DPO teroris Poso.
Perburuan terus diintensifkan terhadap 6 DPO teroris Poso, terlebih masyarakat Kabupaten Poso, Parimo dan Sigi serta Sulawesi Tengah saat ini telah bulat untuk menolak segala bentuk paham radikalisme dan terorisme yang ada di Kabupaten Poso dan sekitarnya serta mereka siap membantu aparat TNI-Polri yang tergabung dalam satgas Madago Raya, pungkas Bronto.
■ hms/Jamal