SUARA NEGERI ■ Ada kabar gembira bagi umat Islam yang merindukan Masjidil haram di Makkah, Arab Saudi. Kini, otoritas Arab Saudi telah melonggarkan pembatasan di masjid dengan Ka'bah di tengahnya itu.
Pada Minggu (18/10), Masjidil haram dibuka sepenuhnya tanpa social distancing. Saat ini stiker penanda jarak fisik di tempat suci umat Islam itu telah dilepas.
Pelonggaran itu merupakan kebijakan baru yang dikeluarkan Kementerian Urusan Dalam Negeri Arab Saudi. Wakil Sekretaris Jenderal Masjid Agung Saad bin Mohammed Al-Muhaimid menyatakan Masjidil haram beroperasi dengan kapasitas penuh, tetapi tetap memastikan keselamatan jamaah.
Oleh karena itu, hanya jamaah dengan vaksinasi lengkap Covid-19 yang diperbolehkan memasuki Masjidil haram.
Selain itu, tetap ada protokol kesehatan yang masih diterapkan di dalam masjid.
"Mewajibkan pekerja dan pengunjung mengenakan masker selama di dalam masjid," ujar pengumuman Kementerian Urusan Dalam Negeri Arab Saudi.
Kebijakan itu juga mewajibkan jamaah yang hendak memasuki Masjidil haram menggunakan aplikasi Eatmarna atau Tawakkalna. Hal itu bertujuan mencegah penumpukan jamaah pada waktu bersamaan.
Pelonggaran itu juga diterapkan di Masjid Nabawi di Madinah. Syarat yang diberlakukan pun sama.
Pada Agustus lalu, otoritas negeri kerajaan itu mengumumkan rencananya menerima warga negara lain yang hendak melaksanakan umrah.
Sebelumnya, Negeri Petrodolar itu melakukan pembatasan ketat, termasuk dalam hal pelaksanaan haji. Pada musim haji Juli lalu, hanya ada 60 ribu jamaah yang melaksanakan rukun kelima Islam itu.(sumber: ArabNews/jp/Alarabiya)