SUARA NEGERI ■ Harga bawang merah yang terus merosot membuat pengurus Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) akhirnya mengambil sikap.
Pada Minggu (14/11), di salah satu cafe & resto di Brebes, sejumlah pengurus ABMI lakukan kordinasi dengan seluruh jajaran pengurus.
Lalu seperti apa sikap yang di ambil Asosiasi tersebut?
Ketua Umum ABMI Pusat, Juwari saat menyampaikan pandanganya mengatakan, dengan terus turunnya harga bawang merah, ABMI melakukan kordinasi dengan mengundang pengurus daerah, hasil kordinasi dari seluruh jajaran pengurus menyepakati mengambil sikap dengan tidak menyalahkan siapapun namun dari hasil kordinasi akan di usulkan ke kementrian, karena saat ini isu bawang merah sudah menjadi skala nasional.
Juwari menganalisa jika kemerosotan harga bawang sangat komplek. Diantaranya, musim panen yang bersamaan, para petani yang belum memiliki kebiasaan pola pasca panen dengan menjual bawang basah.
"Perlunya diperbanyak gudang gudang penyimpanan, Pengembangan kawasan yang memicu semakin bertambahnya produksi bawang, Pola musim tanam yang belum terkordinasi, sehingga memicu masa panen bersamaan serta subsidi pupuk yang perlu dikaji ulang," terang Juwari.
Juwari juga menegaskan, jika ABMI mengedepankan dialog daripada melakukan aksi.
"Mari kita atasi bersama dengan lebih megintropeksi diri," kata juwari.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Brebes Ir. Yulia Hendrawati M.Si melalui Kabid Holtikultura dan ketahan pangan menjelaskan, sebenarnya pemerintah sudah merespon meski belum ada usulan dari masyarakat, namun dengan hasil kordinasi bersama ABMI tentu Pemerintah akan lebih baik dalam mengambil kebijakan.
"Hasil pertemuan ini akan kami kawal dan usulkan ke pusat,'' pungkasnya (Roni)