SUARANEGERI.com, PAYAKUMBUH – Untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, Pemerintah Kota Payakumbuh memfasilitasi Pelatihan Batik Tulis Lambak Ikek yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Industri Kementerian Perindustrian selama kurang lebih 2 minggu.
Pelatihan yang dimulai dari 25 Februari dan selesai 15 Maret 2022 dan bertempat di Batang Agam Resto Kelurahan Koto Kociak Kubu Tapak Rajo, Kecamatan Payakumbuh Utara ini diikuti oleh sebanyak 40 warga Kota Payakumbuh yang berusia maksimal 35 tahun dan tidak sedang bekerja.
Saat pembukaan, Wali Kota Payakumbuh yang diwakili Asisten III Amriul Dt. Karayiang menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Perindustrian yang sudah menggelar program ini bagi masyarakat Kota Randang. Kegiatan ini selaras dengan upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kapasitas SDM agar berkompetensi dan berdaya saing.
“Terima kasih kami sampaikan kepada Balai Diklat Industri Kementerian Perindustrian RI. Semoga peserta yang ikut pelatihan kali ini bisa melanjutkan buka usaha serta berbagi ilmunya kepada teman-teman yang lain,” harap Amriul.
Sementara itu, Sub Koordinator penyelenggara diklat Balai Diklat Industri Sri Mulyati yang mewakili Kepala Balai Surya Agusman mengatakan selama ikut pelatihan, para peserta akan diberikan pembekalan bagaimana cara membuat Batik Tulis Lambak Ikek sampai menjadi sebuah kain batik dengan teknik yang baik dan profesional, untuk pembagian jam kelasnya adalah 30 persen teori dan 70 persen praktek.
“Anggaran pelatihan ini bersumber dari APBN melalui Balai Diklat Industri yang beralamat di Kota Padang. Selama mengikuti pelatihan, semua peserta diberikan fasilitas oleh panitia penyelenggara seperti satu set peralatan membatik, bahan baca, serta akomodasi lainnya,” ucap Sri Mulyati.
Vemil Chang, yang merupakan salah seorang disainer asal Kota Payakumbuh sekaligus sebagai fasilitator kegiatan pelatihan itu menjelaskan mengapa diselenggarakannya pelatihan Batik Tulis Lambak Ikek ini, karena Batik merupakan salah satu seni dan budaya asli Indonesia. Menurutnya seiring berkembangnya jaman, dengan sendirinya seni ini akan terabaikan mungkin juga bisa terlupakan, untuk itu perlu dimunculkan dan dibentuk kader baru sebagai generasi penerus melanjutkan estafet dimasa yang akan datang.
“Kenapa Batik Tulis Lambak Ikek yang dijadikan tema kegiatan, karena kami bercita-cita nantinya setelah sukses dengan beberapa branding seperti salah satunya dengan julukan The City Of Randang, Kota Payakumbuh nantinya juga sebagai Kota Batik dengan Batik Tulis Lambak Ikek,” ucapnya.
Sementara itu, Dea salah satu peserta menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Balai Diklat Industri Padang, Disnakerperin Kota Payakumbuh, Tim Fasilitator, Narasumber, dan Instruktur yang telah memberikan kesempatan kepadanya juga rekan-rekan dari Kota Payakumbuh untuk mengikuti pelatihan membatik.
“Bagi kami, ini baru permulaan dan kami berharap pembinaan lebih lanjut dari Pemko Payakumbuh,” ungkap Dea.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh Yunida Fatwa yang berkunjung bersama Sekdis Usfa Haryanti ke lokasi acara, Selasa (8/3), juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Balai Diklat Industri Kementerian Perindustrian dan seluruh panitia yang telah berupaya menyelenggarakan kegiatan ini di Kota Payakumbuh, menurutnya pada masa ini kegiatan seperti inilah yang sangat diharapkan oleh masyarakat, peluang-peluang pelatihan sangat diperlukan dalam menunjang masyarakat yang mandiri.
“Terkait dengan harapan Dea dan kawan-kawan, kami akan siap membantu dan memberikan pembinaan kepada para pelaku usaha di Kota Payakumbuh. Yang penting saat ini, kami berpesan kepada para peserta untuk tekun dan serius selama mengikuti pelatihan ini, kesempatan tidak datang 2 kali, untuk itu manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya,” tutupnya. (wba/PB)