SuaraNegeri.com - JAKARTA | Meski sudah resmi mendapat payung hukum, pemindahan Ibukota Negara ke Penajam Paser Utara tak lantas berhenti dari kritikan masyarakat. Terutama soal momentum pemindahan IKN yang terkesan dipaksakan di tengah kondisi yang serba sulit saat ini.
Ditegaskan Ketua Jaringan Pemuda Remaja Masjid (JPRMI) Sumut, Abdul Jalil Ritonga, momentum pemindahan IKN ini terkesan mendesak dan waktunya tidak tepat.
Abdul Jalil berpendapat, tidak menjadi aib jika pembangunan IKN ditunda hingga kondisi lebih memungkinkan.
"Negara ini sedang tidak baik-baik saja," tuturnya, saat mengisi acara diskusi Progresive Democracy Watch (Prodewa) Sumatera Utara tentang rencana pemindahan Ibukota Negara (IKN) baru, Jumat (22/4)..
"Kita berharap kondisi ekonomi saat ini harus diperhatikan saat kita mau memindahkan Ibukota Negara," imbuh Abdul Jalil.
Ditambahkan Abdul Jalil, selama pandemi Covid-19 ini, 1 dari 6 pemuda Indonesia kehilangan pekerjaannya.
"Jangan sampai karena pembangunan berfokus pada Ibukota Negara yang baru, sektor perekonomian yang lain tak menjadi concern," tandas Abdul Jalil Ritonga. (RMOL)