SUARA NEGERI | PONOROGO — Ratusan siswa-siswi Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Gerakan Aksi Silat Muslimin Indonesia (GASMI) Cabang Ponorogo resmi di Khotamkan, pada Minggu, (14/08/2022). Khotaman yang menjadi agenda tahunan GASMI cabang Ponorogo diikuti dari masing-masing rayon dan ranting di wilayah Ponorogo dan sekitarnya.
Dalam amanatnya, Pembina GASMI cabang Ponorogo, Kiai Mukrim Abdullah, memberikan nasihat kepada warga baru yang telah dikukuhkan menjadi warga GASMI.
“Saat inilah adik-adik wajib bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita semua. Hukumnya adik-adik wajib bersyukur atas nikmatnya. Yang kami maksud syukur disini harus beramal, sebenarnya adik-adik yang ditunggu-tunggu, yang saya sebutkan diatas tadi akan menambah beban kepada adik-adik. Kalau kemarin-kemarin adik adik masih siswa, masih belajar, masih bersalah. Tapi saat ini kalian sudah menjadi warga, tolong tanamkan Akhlakul Karimah kapan saja dan dimana saja, dan kepada siapa saja. Akhlakul karimah harus diutamakan, diamalkan. Sehingga berapa tingginya adik-adik nanti ketika hidup di masyarakat selalu tanamkan Akhlakul Karimah,” ucapnya ketika memberikan amanat kepada warga baru di halaman Pendidikan Pondok Mangunan.
Lebih lanjut, Pengasuh Pondok Pesantren Al Bukhori Mangunan itu mengatakan. “Juga tidak kalah pentingnya karena adik-adik menjadi warga baru. Walapun semua itu sudah saya sampaikan dari waktu ke waktu, baik lewat pelatih-pelatih. Saya ingin menekankan lagi tujuan dan maksud anda-anda masuk perguruan GASMI. Tujuannya ialah Li Ibtigho Mardhotillah, mencari Ridhonya Allah SWT. Niatnya ibadah Li ‘Ilaai Kalimatillah, dua itu harus dipegang teguh sampai akhir hayatnya.”
“Kepada bapak ibu tamu undangan dan warga yang hadir dalam pengukuhan, atas doa restunya anak-anak kita mendapat ilmu bela diri lahiriyah dan batiniyah yang betul-betul mendapat ridho dari Allah SWT, ilmu yang barokah, manfaat, maslahah, wilujeng dunia akhirat,” pungkas Kiai Mukrim Abdullah, Pembina dan Sesepuh PSNU Pagar Nusa GASMI Ponorogo.
Mohon maaf dari Polres bersamaan dengan kegiatan lain sehingga tidak bisa hadir pada kegiatan khotaman. Selanjutnya adik-adik semua, tentunya yang sudah diperoleh ini tidak ujug-ujug (tiba-tiba, red) menjadi sabuk hitam. Selama satu tahun, tentunya dengan perjuangan dan juga kedisplinan. Sehingga apa-apa yang adik-adik ini peroleh adalah sebuah keberhasilan. “Walaupun sudah selesasi tentunya kedepan untuk melatih diri dengan keterampilan dan kebiasaan. Apa yang adik-adik peroleh terus dikembangkan menjadi modal besar untuk mencari pekerjaan dan keterampilan. Ini menjadi motivasi untuk belajar,” kata Kompol Paidi, SH mewakili Kapolres Ponorogo.
“Yang harus diperhatikan manfaatkan kebaikan. Untuk terjun ke masyarakat kita harus menempatkan diri supaya tidak salah langkah dalam mengambil tindakan,” imbuhnya.
“Jagalah toleransi diantara perguruan dan perguruan yang lain. Semoga Ponorogo selalu kondusif. Mari kita bersama-sama untuk niat supaya wilayah Ponorogo aman kondusif,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua PCNU Ponorogo, K. Fathkul Aziz, MA., mayampaikan, “Pertama, atas nama NU Ponorogo mengucapkan selamat secara resmi, kepada anda yang telah dikukuhkan menjadi warga baru Pagar Nusa GASMI. Semoga ilmu yang diperoleh di ridhoi Allah SWT, membawa manfaat, maslahat, kebaikan, keberkahan bagi diri anda, keluarga, bagi masyarakat nusa dan bangsa. Apapaun dan dimanapun prestasi kita. Ada dua kunci. Pertama mengembangkan dan mempertahankan Islam Aswaja, yaitu Islam yang ramah, rahmatalilil’amin, Islam yang bisa bergaul dengan siapa saja, Islam yang tidak ekstrim. Meskipun sebagai pendekar, meskipun berprestasi dalam bela diri. Seperti yang didawuhkan Kiai Mukrim Abdullah, Akhlakul Karimah ini harus tetap dijaga, tidak berarti dengan berakhlak kemudian tidak berprestasi, tapi akhlak tetap dijaga.
Apapun yang kita lakukan, apapun yang menjadi sikap kitadan tindakan kita itu tidak lepas dari apa yang didalam jiwa kita dan diri kita. Jagalah akhlak. Akhlak adalah sesutau yang nampak yang bukan perwujudan dari dalam. Maka ilmu yang lahir dan ilmu yang batin itu bagaimana menyatu menjadi diri pribadi kita yang soleh dan solihah.
Ia juga menambahkan, yang kedua, harga mati untuk menjaga keutuhan NKRI. Indonesia yang dihuni umat islam dengan keanekaragaman ini semua adalah saudara kita.
“Sehingga antara menjaga Islam yang ramah dengan menjaga keutuhan NKRI ini doktrin yang wajib ditanamkan diri kita. Sehingga kesholihan kita ini akan nyambung, Islam yang ramah dan Indonesia yang utuh dan bersatu,” imbuhnya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, pembina dan sesepuh GASMI Ponorogo Kiai Mukrim Abdulah, Kapolres Ponorogo yang diwakili Kompol Paidi, SH., ketua IPSI Ponorogo yang diwakili bapak Suroyo, MP dan bapak Amrizal, ST., Kapolsek Sampung AKP Marsono, SH., MH., Ketua PCNU Ponorogo K. Fathkul Aziz, MA beserta Banom NU, serta pengurus GASMI wilayah Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, dan Wonogiri.
Reportase: A. Sofyan