SUARA NEGERI | KUTAI BARAT — Penghentian sementara kegiatan operasional milik PT Kedap Sayaaq (KS) disayangkan oleh masyarakat di sekitar perusahaan. Warga merasa banyak terdampak, pasca penghentian operasi perusahaan tambang batu bara tersebut, Kamis, (8/9/22).
Petinggi Kampung Long Daliq Andreas Liah Galuq mengatakan, warga di kampungnya menjadi salah satu yang terdampak. Sejak dihentikannya aktivitas perusahaan oleh Direktorat Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), banyak anak-anak tidak bisa bersekolah.
Dikatakanya, bahwa selama ini anak-anak di kampung tersebut pergi ke sekolah dengan menumpang perahu. Di mana pembiayaan tersebut ditanggung oleh pihak perusahaan.
"Terus terang dampaknya luar biasa. Anak-anak bingung. Kami juga tidak tahu harus bagaimana. Mereka sulit untuk bisa bersekolah. Karena kalau tidak ada perahu, tidak ada alternatif lain. Selama ini, mulai dari pembawa perahu, minyak (BBM) semua ditanggung oleh PT KS. Kalau perusahaan disetop, kita tidak bisa melakukan apa-apa. Karena terus terang kita tidak mampu, kalau tidak ada bantuan dari perusahaan," bebernya.
Dirinya pun berharap kepada pihak yang memberhentikan operasional PT KS mempertimbangkan lagi.
"Kami sangat berharap dipertimbangkan lagi. Karena bukan hanya perusahaan, masyarakat juga sangat merasakan dampaknya," Katanya.
Di tambahkan lagi oleh Petinggi Kampung Long Daliq Andreas Liah Galuq. Dia sangat berharap pihak yang menyegel, dalam hal ini Direktorat Gakum KLHK untuk mempertibangkan lagi. Dan memberikan kejelasan terkait persoalan ini.
"Kami atas pemerintah desa, kami meminta hati-hati mengambil keputusan. Kami minta juga ada ketegasan. Kalau memang ada kesalahan PT KS di mana kesalahan. Jangan berlarut. Karena terus terang ini dampaknya luar biasa kepada masyarakat," ungkap Liah.
Dirinya bahkan memohon kepada Presiden RI Jokowi turut memberikan perhatian kepada nasib masyarakat di sekitar tambang yang terdampak akibat penutupan kegiatan perusahaan tersebut.
"Terus terang, kami kecewa dengan tindakan ini. Termasuk kepada komisi IV DPR RI yang turut terlibat dalam penutupan tambang ini. Bapak presiden tolong lihat kami masyarakat yang sangat dirugikan. Mohon ada tindakan sesuai aturan dan berpihak kepada masyarakat. Tidak menutup dengan semena-mena, yang memberikan dampak buruk untuk masyarakat," imbuhnya. (Taufiq).