SUARA NEGERI | PALU – Barang second atau barang bekas hingga saat ini ternyata masih banyak digandrungi oleh masyarakat Kota Palu. Selain harganya murah dan kondisinya masih bagus, juga digemari karena barang-barang dari merek terkenal yang mulai banyak di buru oleh kalangan remaja saat ini salah satunya adalah sepatu second import branded.
Belakangan ini, ramai orang membeli sepatu second import dari luar negeri dengan merk terkenal. Meski bekas, tapi kualitasnya masih terbilang cukup bagus, dan yang paling penting harganya jauh lebih murah jika dibandingkan harga barunya.
Jika barang tersebut adalah edisi terbatas, atau barang model lama alias vintage, maka akan menjadi incaran banyak orang. Karena itulah, di Kota Palu, Sepatu Bekas menjadi sarana untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup dan bernilai ekonomis.
Adapun sejumlah merk sepatu ternama yang sering dicari, seperti Converse, Adidas, New Balance, Vans, Nike, Balenciaga, Under Armour, juga brand Italia seperti Gucci, Louis Vuitton, dan lainnya.
Seperti Fahrun, yang menggeluti usaha menjual barang-barang sepatu second. Fahrun mengatakan, sejak tahun 2021, ia sudah senang membeli dan mengumpulkan barang sepatu second import bermerek.
Ia kemudian tertarik menjual sepatu second bermerek ketika teman-temannya mulai melirik hingga menawar barang koleksinya. Saat itulah, Fahrun tergiur untuk menjual barang second dan memulai usahanya di media sosial.
“Awalnya saya juga suka beli sepatu second (bekas) import ini buat dipakai sendiri, belum kepikiran mau berbisnis sepatu bekas waktu itu. Lama-lama, stok sepatu makin banyak di rumah. Baru beberapa tahun terakhir ini saja terpikir untuk dijadikan usaha,” ungkapnya, Rabu (21/9).
Apalagi, lanjut Fahrun, peminat sepatu second branded ini cukup banyak di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Palu. Makanya, tak sedikit orang menjadikannya sebagai bisnis yang menguntungkan.
“Sepatu second import kualitasnya jauh lebih baik dari lokalan. Meski bekas, kualitasnya masih 80-90 persen dan bisa didapat dengan harga miring,” katanya.
Menurut Fahrun, kebanyakan sepatu bekas ini diburu oleh kalangan anak muda. Namun, tak sedikit para orang tua, terutama yang masih memperhatikan penampilannya, turut membeli juga.
"Selain harganya murah berkisar 200-300 ribuan, kualitasnya pun terjamin dan branded. Maka banyak anak muda bahkan orang tua yang masih berminat dengan sepatu bekas bermerk untuk dapat berpenampilan menarik," ungkap Fahrun.
Fahrun, ternyata memiliki strategi tersendiri dalam menjual barang second miliknya. "Barang second sudah dari sananya disterilkan, disemprot dengan antibakteri. Nah, buat antisipasi lagi, kita laundry. Salah satu trik pasar agar pembeli tidak ragu lagi, kalau barang second itu wangi," ujarnya.
Menurut Angga seorang pembeli sepatu second mengatakan sepatu import second original terbilang jauh lebih tahan, dengan ukuran harga yang sama dengan baru.
"Kalau saya pribadi mendingan beli yang second import dan branded, karena memang ketahanannya jauh lebih tahan yang second import," tutupnya.
Selain berjualan offline dimana toko RQR Second Brand yang beralamat di Jl. Prof.Moh.Yamin tepatnya di Kompleks Ruko SPBU Kota Palu, usaha yang ditekuni tersebut juga dipasarkan melalui jejaring online via medsos Instagram di akun @rqr_second_brand.(Dhankz)