SUARA NEGERI | SURABAYA — Ribuan prajurit TNI Angkatan Laut disiagakan dalam pengamanan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali. Sistem pengawasan di perairan laut pun diperketat. Puluhan alutsista dan ribuan personel diterjunkan.
Pada Jumat (4/11), satu per satu personel berangkat dari Dermaga Madura, Ujung, Koarmada II, menuju perairan Nusa Dua, Bali. Untuk memastikan kematangan persiapan pengamanan, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengecek langsung ke lapangan.
Tak hanya itu, sejak kemarin mulai kesiapan kesehatan mental dan fisik personel hingga kondisi persenjataan serta alutsista didaya-gunakan. Termasuk persediaan logistik berupa makanan serta obat-obatan untuk para personel selama mereka bertugas.
Yudo menilai, KTT G20 bukanlah pertemuan biasa. Puluhan pimpinan negara menghadiri kegiatan tersebut. Oleh sebab itu, sangatlah diperlukan pengamanan superketat.
Seperti diketahui, KTT G20 bakal digelar di Nusa Dua, Bali, pada 15–16 November 2022.
Yudo menyebutkan, ada 3.000 personel serta 12 KRI dengan persenjataan lengkap yang meliputi tank dan helikopter diterjunkan.
Jenderal bintang empat tersebut menginstruksi semua personel untuk memberikan performance maksimal dalam bertugas.
Ia juga menekankan agar TNI AL meningkatkan kewaspadaan serta menindak tegas para pelanggar. Terutama kewaspadaan terhadap serangan musuh.
"Tidak hanya berupa teguran. Jika ada kapal atau oknum yang dicurigai dan mengabaikan teguran personel, tindakan tegas terukur kepada mereka (pelanggar) harus diberikan," kata Yudo di Koarmada II, kemarin (4/11).
Ia menambahkan, selama KTT G20 berlangsung, alur lalu lintas pelayaran tetap dibuka. Apalagi perairan Nusa Dua, Bali, merupakan jalur pelayaran internasional. Karena itu, cukup berisiko jika dilakukan penutupan. (R)