SUARA NEGERI | PALU — Bangun Persaudaraan berawal dari secangkir kopi. Salah satu simbol persaudaraan menjadi budaya di negeri ini adalah kopi. Hal ini menjadi kebiasan turun temurun sejak para leluhur zaman dahulu yang menjadi budaya di setiap daerah di bumi pertiwi Indonesia.
Kopi juga merupakan salah satu cara penghormatan terbesar dan tertinggi bagi seseorang dalam situasi apapun dalam hal kekeluargaan, persahabatan, bisnis, ataupun dalam acara formal atau non formal pasti yang paling pertama disuguhkan adalah kopi.
Kali ini Akhmad sumarling merasa bangga dan bahagia bisa ngopi bareng dalam satu meja, dengan rekan-rekannya dari berbagai suku ras, budaya dan agama. Hal itu menjadi keindahan tersendiri baginya, dan perbedaan itu indah, tuturnya pada Selasa (10/01/2023).
Lanjut dia, berawal dari secangkir kopi kita bisa bertemu dan mengenal satu sama yang lain, dan juga kita bisa berkolaborasi ide, gagasan dalam kegiatan kegiatan positif yang bermanfaat lebih bagi banyak orang.
Singkat cerita tegukan kopi hangat semakin akrab persahabatan mereka, ingin memperkuat tali persaudaraannya dengan menjunjung tinggi budaya dan saling menghargai perbedaan. Keakraban mereka dalam perbedaan warna kulit karakter, bahasa, tidak menjadi sekat sekat diantara mereka dalam bergurau dan canda ria.
Dapat diketahui, Akhmad Sumarling merupakan Dirut PT Sulteng Mineral Sejahtera dan terpilih secara aklamasi menjadi ketua wilayah kerukunan keluarga turatea Jeneponto (KKTJ) Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Musyawarah wilayah (Muswil) dan melangkah maju sebagai Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Sulawesi Tengah dalam waktu dekat.(Dhankz)
