SUARA NEGERI | JAKARTA — Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri masih enggan mengumumkan nama calon presiden yang akan diusung partainya, dalam pemilu 2024 mendatang. Hal ini disampaikan Mega saat perayaan hut ke-50 PDIP di Kemayoran Jakarta.
Mega menyebut memilih mengumumkan disaat yang tepat. Mega juga sempat menyidir partai politik yang usung capres bukan dari kader.
Ia pun melontarkan candaan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, seharusnya ia mendapatkan perhargaan karena PDIP menjadi pelopor pencegahan stunting pada anak.
"Pak Jokowi iku yo ngono lho mentang-mentang. Lho iya padahal Pak Jokowi kalau nggak ada PDIP juga aduh kasihan dah," ujar Megawati dalam pidato perayaan HUT ke-50 PDIP di JIExpo, Jakarta, Selasa (10/1/2023).
PDIP, jelas Megawati, adalah sosok yang mengatarkan dan memenangkan Jokowi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2014 dan 2019. Termasuk dalam pemilihan Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden (cawapres) Jokowi pada Pilpres 2019.
"Pak Maruf itu dulunya sama-sama di BPIP, waktu itu masih UKP-PIP. Terus ada Pak Mahfud, terus saya bilang gini, 'Pak Jokowi, entar kalau ini minta izin pendamping Bapak Pak Ma'ruf ya," ujar Megawati.
Hal senada juga terjadi kepada Mahfud MD yang sebelumnya juga merupakan bagian dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Hingga akhirnya, Mahfud ditunjuk Jokowi sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
"Kok enak ya mereka, aku tadinya bosnya mereka, eh tiba-tiba diambil Pak Jokowi tung tung tung lha aku kok ora dijupuk ya, ya mestine yo katut aku, tetap di BPIP'. Karena saya tidak cari kuasa," ujar Presiden kelima Republik Indonesia itu.
Secara khusus, ia mengingatkan bahwa partainya memiliki tiga pilar yang harus dijalankan. Namun, ia menyoroti masih adanya orang-orang yang tidak disiplin dan tak menjalankan tiga pilar tersebut.
Meski tak keluar dalam dua tahun terakhir akibat pandemi Covid-19, Megawati tetap melakukan pemantauan terhadap kader-kadernya. Tegasnya, kadernya yang tidak berdisiplin dalam berpartai adalah sosok yang tidak memiliki harga diri.
"Jadi kamu kalau tak bisa mengerti apa yang ibu maksud, jangan ada di PDI Perjuangan, jangan. Lebih baik pindah, keluar, karena di kita yang diperlukan adalah sehati," ujar Megawati.
Ia menanyakan kepada ribuan kader yang hadir di JIExpo, sosok yang tak berdisiplin harus diapakan. Lalu, terdapat banyak kader di sana yang meneriakkan bahwa sosok tersebut harus dipecat.
"Jadi ibu musti apa dong? Ibu musti apa? Hayo jawab sendiri, ibu mesti apa? Tuh akeh sing meneng, timbang sing teriak. Satu suara, ibu mesti apa?" tanya Megawati dijawab dengan teriakkan, "pecat!".