SUARA NEGERI | SELAYAR — Kapal tongkang Kalimantan Abadi 03 yang terdampar dipantai Maharayya, Kecamatan Bontomatene, Kepulauan Selayar, pada Senin (2/1/2023) lalu akan ditarik dengan menggunakan kapal Tugboat Delta Ayu 608, milik PT. Ayu Samarinda.
"Hari ini, kami bersama mereka yang akan menarik tongkang telah melakukan survey dan rencananya hari Senin akan ditarik dari lokasi kandasnya," jelas Andi Rusmin, Camat Bontomatene, Sabtu (7/1/2023).
Namun Camat Bontomatene mengaku belum mengetahui siapa pemilik resmi tongkang dan juga belum tahu siapa yang akan menarik tongkang bermuatan batu bara tersebut.
"Saya belum tahu, dan saya juga tidak tahu dari perusahaan mana mereka pemilik dan yang akan menarik. Cuma saya tadi sudah bertemu dan mereka survey lokasi terdamparnya, mengenai kerusakan yang ditimbulkan juga belum ada data," jelas Andi Rusmin.
"Kalau saya selaku Pemerintah Kecamatan harus duduk bersama dengan Tripika dan harus dikonfirmasi dulu ke perusahaan yang punya, dibuatkan berita acara penyerahan dari pemerintah kecamatan/kabupaten dan pernyataan dengan melampirkan dokumen, KTP yang disuruh mengambil dan dokumen toughboat yang akan menarik," jelas Camat Bontomatene.
Hingga saat ini, Camat Bontomatene masih melakukan konfirmasi komunikasi dengan pemilik Tongkang. Seperti yang digambarkan kepada Pewarta, bahwa Ia menunggu pemilik tongkang dikantor Camat untuk menunjukan bukti kepemilikan tongkang dan muatanya tersebut.
"Saya tidak akan biarkan tongkang ditarik, kalau tidak bisa menunjukkan dokumen resmi kepemilikan tongkang dan muatannya," pungkasnya.
Pantauan Pewarta di pantai Maharayya, ramai warga menyaksikan rencana penarikan tongkang Kalimantan Abadi 03 yang dihadiri oleh Pemerintah, Polisi dan TNI Angkatan Laut.
Abdul Rahman, Masinis II Tug Boat Delta Ayu 608, saat dikonfirmasi, kepada Pewarta mengatakan, bahwa kapal mereka berangkat dari Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan menuju PLTU Suralaya, Merak, Provinsi Banten pada Rabu, 18 Desember 2022.
"Kami berangkat dari Sungai Puting Banjarmasin, Kalimantan Selatan menuju PLTU Suralaya, Merak, Banten dengan memuat batu bara sebanyak 7.500 MT (Metrik Ton)," kata Rahman.
Tapi, dalam perjalanan mereka dilanda cuaca ekstrem, gelombang tinggi dan angin kencang yang disertai hujan deras. Akhirnya, kata Rahman, pada Senin 23 Desember 2022, Ia bersama rekannya terpaksa melepas tali tongkang saat berjarak sekitar 25 Mil mendekati Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara.
Hingga akhirnya tongkang Kalimantan Abadi 03 terdampar dipantai Maharayya dan dilihat pertama kali oleh warga Batangmata, bernama Sahabuddin.
Belum ada keterangan resmi yang menjelaskan siapa pemilik tongkang dan siapa pemilik batubara 7 ribu lima ratus matrik ton yang terdampar di pantai Maharayya tersebut. (Tim).