SUARA NEGERI | PEMALANG — Seorang warga Pemalang bernama Abdul Kodir, 26 thn, warga Ds Plakaran RT. 11, RW. 02, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang dikabarkan telah menjadi korban begal atau perampokan di wilayah hukum Semarang Utara, pada Sabtu, tgl 11 Maret 2023 pukul 02.15.Wib.
Menurut Kapolsek Semarang Utara, Kompol Budi Abadi, SE, MM korban pada dini hari tadi, sewaktu korban naik sepeda motor telah diberhentikan oleh dua orang pelaku.
"Setelah berhenti, pelaku meminta uang, kemudian oleh korban dompet miliknya diberikan, setelah itu pelaku meminta tas yang dibawa oleh korban, dan korban mempertahankan," kata Kompol Budi Abadi dalam keterangannya, yang diterima Redaksi, sesaat yang lalu.
Ia menambahkan, setelah pelaku membacok dan menusuk korban hingga korban mengalami luka bacok dan tusuk pada leher sebelah kiri, dada sebelah kanan dan kiri, luka pada siku tangan kiri. Setelah itu, korban dibawa untuk berobat di RS Pantiwilasa Citarum Semarang guna mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Tim Reskrim Polsek Semarang Utara telah mendatangi TKP, dengan dipimpin IPTU M. Nafik SH yang didampingi oleh Kapolsek Semarang Utara telah mengumpulkan sejumlah barang bukti. Namun demikian polisi belum membeberkan keseluruhannya, karena masih dalam penyidikan.
Atas peristiwa ini, korban mengalami kerugian berupa dompet berisi KTP atas nama pelapor, uang tunai Rp. 50.000,- dan korban mengalami luka bacok atau tusuk.
Identifikasi sementara TKP berada di Jl Tawang dekat lampu merah Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara. Pelaku sebanyak dua orang laki-laki yang tidak dikenal dengan mengendarai Yamaha N-MAX warna hitam.
Sayangnya, karena peristiwa terjadi pada dinihari, tidak ada saksi yang mengetahui insiden dari peristiwa tersebut.
Sementara dari Pemalang dilaporkan, keluarga korban di Moga saat ini tengah menuju ke Semarang.
Informasi yang diperoleh SuaraNegeri.com, korban pada dini hari tadi bermaksud pulang ke Moga, Pemalang. Karena ada sanak keluarganya yang meninggal dunia di Plakaran, Moga Pemalang.
Menurut Imron, warga plakaran membenarkan kejadian yang menimpa saudaranya, sedangkan Kades setempat tidak berada di rumah saat Tim media berusaha menggali keterangan lebih dalam terkait kasus ini.
(Himawan).