SUARA NEGERI | MEKKAH — Komite III DPD RI meminta agar pihak-pihak terkait dapat mempersiapkan berbagai kebutuhan jemaah haji ketika menunaikan ibadah haji di Mekkah. Ketika melakukan pengawasan penyelenggaraan haji, Komite III DPD RI menemukan masih belum siapnya beberapa fasilitas untuk digunakan jemaah haji asal Indonesia.
“Tim Pengawas Haji Indonesia dari Komite III DPD RI menemukan bahwa banyak toilet yang belum memenuhi aspek kebersihan, bahkan terjadi antrean panjang jemaah ketika akan menggunakan toilet. Hal ini dikhawatirkan mengganggu kekhusyukan jemaah ketika beribadah wukuf di Arafah,” ucap Ahmad Nawardi ketika meninjau fasilitas jemaah haji Indonesia di Padang Arafah (22/6/2023).
Menurut Senator dari Jawa Timur ini, banyak fasilitas toilet yang belum sepenuhnya dibersihkan. Bahkan banyak toilet yang di dalamnya terdapat berbagai sampah seperti botol bekas air minum, plastik, dan keran bekas yang rusak.
“Saya meminta agar kondisi ini segera diperhatikan dan ditangani. Kalau bisa satu hari sebelum pelaksanaan wukuf di Arafah, semua fasilitas sudah siap,” pesan Nawardi yang juga pernah menjadi wartawan Tempo ini.
Terkait hal itu, Nawardi bersama Komite III DPD RI pun meminta agar pihak terkait, terutama Dakar Mekkah dapat segera berkoordinasi dengan pihak panitia dari Kerajaan Arab Saudi. Hal ini dikarenakan keberadaan tenda-tenda di Arafah menjadi kewenangan dari Kerajaan Arab Saudi, negara Indonesia hanya menggunakan fasilitas tersebut.
“Karena memang tenda-tenda ini menjadi kewenangan Kerajaan Arab Saudi. Kami pun meminta kepada Dakar Mekkah untuk memperhatikan kondisi fasilitas jemaah haji asal Indonesia di Padang Arafah, salah satunya berkoordinasi dengan panitia dari Kerajaan Arab Saudi,” jelasnya.
Meski begitu, Nawardi juga mengapresiasi kesiapan fasilitas jemaah haji di Padang Arafah yang sudah mencapai sekitar 80 persen. Keseluruhan tenda-tenda bagi jemaah haji sudah terpasang dan siap untuk digunakan. Bahkan tenda-tenda tersebut sudah dilengkapi dengan fasilitas pendingin udara (AC) dan kipas angin.
“Air bersih kemasan untuk diminum juga sudah mulai berdatangan. Termasuk kasur, karpet, dan bantal juga sudah mulai ditempatkan di tenda-tenda,” imbuhnya.
Selain itu, Nawardi juga sempat mengecek tenda-tenda yang belum di pasang karpet dan kasur. Menurutnya, lantai dasar di setiap tenda sudah ditanami pasir lembut yang di atasnya telah dipasang karpet sebelum ditempatkan kasur berukuran 75 cm x 200 cm. Isi setiap tenda pun bervariasi, mulai dengan kapasitas 150 kasur sampai kapasitas terbesar yang berisi 450 kasur.
“Memang agak mepet kasurnya, tapi cukup nyaman untuk jemaah karena sudah dilengkapi pendingin udara,” kata Nawardi.
Rombongan Tim Pengawas Haji dari Komite III sendiri tiba di Padang Arafah pukul 12.00 waktu setempat dengan cuaca yang mencapai suhu 42 derajat celcius. Bahkan ketika melakukan pengawasan di Padang Arafah, Nawardi hanya menggunakan sorban sebagai penutup kepala.
“Hal ini kita lakukan karena juga ingin merasakan suasana panas sebelum pelaksanaan wukuf yang juga akan dialami oleh jemaah haji asal Indonesia. Sehingga kegiatan pengawasan ini dapat memberikan manfaat bagi para jemaah,” jelas Nawardi. (hm/r)