SUARA NEGERI | BLITAR — Dengan mempertimbangkan posisi perempuan yang sangat strategis dalam keberhasilan pembangunan, maka pemberdayaan perempuan merupakan suatu hal yang harus dilakukan segera saat ini.
"Kita menyadari bahwa perkembangan bangsa ini tidak bisa lepas dari peran perempuan. Kaum perempuan telah menjadi ujung tombak bagi keberhasilan pembangunan di bidang pertanian selama ini," kata Mbak Niken Nurma Yunita, salah satu Srikandi Gerindra Kabupaten Blitar.
Menurutnya, Perempuan memiliki kekuatan dalam mendorong perubahan Indonesia. Salah satunya dengan berperan dalam pertanian. Karena itu, peran mereka jangan diabaikan, tetapi dioptimalkan.
"Perempuan dan generasi muda tani merupakan aktor kunci dan tulang punggung pertanian yang akan menjawab persoalan ketahanan pangan di Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk memberikan perhatian khusus termasuk insentif bagi tumbuhnya perempuan tani dan generasi muda tani di Tanah Air," katanya.
Selain menciptakan sumber-sumber pendapatan berbasis ekonomi berbasis desa, Lanjut Niken, pelibatan perempuan dan generasi muda dalam pertanian juga menguatkan ekonomi keluarga dan kesetaraan jender.
Mbak Niken sering mempromosikan inisiatif perekonomi oleh dan untuk perempuan serta generasi muda tani di sektor pertanian dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian, ketahanan pangan, kesempatan kerja yang layak dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, guna mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia.
”Perempuan dan generasi muda tani memiliki potensi ekonomi yang baik. Namun, selama ini mereka terpinggirkan dari berbagai kebijakan,” ujar mbak Niken, caleg GERINDRA dapil 3 Kabupaten Blitar ini.
Situasi tersebut juga berdampak pada meningkatnya kesetaraan jender serta perlindungan terhadap perempuan dan anak dari berbagai kekerasan.
Mbak Niken yang memiliki pertanian tebu di Blitar selatan menjelaskan, bahwa dampaknya sangat besar ketika para perempuan dan generasi muda di desa dilibatkan dan ikut dalam pengambilan keputusan terkait pertanian berkelanjutan.
"Selama ini, peran perempuan di semua pembagian kerja di sektor pertanian sangat besar, tetapi dalam pengambilan keputusan mereka tidak dianggap atau tidak masuk hitungan," urainya.
Misalnya, imbuh Niken, kegiatan pembuatan pupuk organik dari limbah pertanian dan kotoran ternak, para perempuan di desa mengumpulkan jerami dan kotoran ternak kemudian diproduksi menjadi pupuk organik cair.
Perempuan dan generasi muda berkontribusi dalam pendapatan keluarga. Padahal, sebelumnya pendapatan di rumah hanya dari suami atau orangtua laki-laki. Situasi tersebut juga berdampak pada meningkatnya kesetaraan jender serta perlindungan terhadap perempuan dan anak dari berbagai kekerasan.
Sebagai kader Partai GERINDRA, mbak Niken sangat senang berbagi ide, gagasan, dan pendapat yang muncul dalam ide mantan Aktifis marhaen ini. semoga dapat meghadirkan solusi yang komprehensif demi kemajuan para perempuan tani di seluruh Indonesia.
Mbak Niken mengajak untuk bergandeng tangan, menyatukan kekuatan untuk memberikan sebanyak-banyaknya manfaat bagi bangsa Indonesia. Demi perempuan berdaya, anak terlindungi, Indonesia maju, dan ekonomi yang mandiri.
Melalui pertanian, para ibu bisa mempertahankan eksistensi dalam menjalankan perannya di dalam keluarga. “Pentingnya memberikan dukungan kepada para perempuan tani khususnya melalui digitalisasi dalam pengolahan pangan dan pertanian demi memajukan bangsa,” terang mbak Niken caleg partai GERINDRA ini. (By).