SUARA NEGERI | JAKARTA — Ketua Umum Founder DPP Hipmikindo, Dr. Syahnan Phalipi mengatakan, Semangat Bung Hatta Motivasi Terbaik Kita Di Hari Koperasi Indonesia, yang jatuh pada hari ini, 12 Juli 2023.
Ia menilai Kesederhanaan sikap dan tindakan seorang pejuang sejati, yang berpendidikan sangat tinggi rela berjuang bersusah payah bahkan di tahan dan diasingkan Belanda demi kemerdekaan yang saat ini kita nikmati bersama.
Kisah tersebut disamping pandangan serta pikiran beliau tentang Ekonomi kerakyatan sangat pantas menjadi cermin bagi pegiat koperasi di tanah air tatkala memperingati ultah hari koperasi hari ini, 12 Juli 2023, sekaligus ziarah di makam sang proklamator itu.
Sayangnya, kata Dr. Syahnan Phalipi, Beberapa fakta tentang Koperasi yang cenderung tidak memahami khittoh berkoperasi adalah merupakan entitas bisnis. Namun dikelola berdasarkan prinsip manajemen koperasi, yaitu dari oleh dan untuk anggota, bekerjasama bergotong royong, tolong menolong dan guyub.
Di sisi lain, lanjut Dr. Syahnan Phalipi, semua anggota merasa mempunyai hak bersuara, tetapi tidak mempunyai rasa memiliki, tanggung jawab sebagai anggota Koperasi, menyerahkan ke pengurus yang diberlakukan sebagai relawan untuk mendapatkan SHU sebesar-besarnya.
"Bahkan konsep menyimpan uang, dan berharap Sisa Hasil Usaha di akhir tahun, membuat koperasi bertindak seperti BANK, dan mempunyai risiko bertindak ribawi," ujarnya.
Menurut Wakil Ketua Dekopin Jakarta ini, Dengan risiko sama seperti bank, kalau simpanan anggota bisa diambil kapan saja, dan tidak boleh gagal dalam bisnis, mendorong pengurus koperasi tergoda gaya kapitalis yang hampir pasti kalah dengan kapitalis sejati.
"Sepertinya butuh reenginering proses bisnis koperasi agar menyesuaikan dengan tantangan dan memenangi persaingan global. Dengan pikiran dan gaya serta semangat bung Hatta sangat relevan untuk praktik pengelolaan koperasi saat ini dan masa depan, selamat HUT koperasi Indonesia ayo bercermin agar lebih kinclong," ungkapnya.
Ia menambahkan, Sangat banyak Koperasi, estimated 99%, tidak mempunyai business proposal dan tidak memberi UPAH kepada para pengurus dan manajemen. Sehingga berisiko dzalim (memeras pengurus, atau diperas pengurus), dan sangat jauh dari badan usaha lain seperti PT dll, dimana semua anggota badan usaha-nya bergerak bersama, selangkah seirama dengan Plan-Do-Check-Act yang terencana dengan baik.
Oleh sebab itu, imbuh Dr. Syahnan Phalipi, Kurangnya dukungan Kementrian Koperasi & UMKM, seperti di perluaskan market terutama mengambil peranan di LKPP E Katalog, perlu ditumbuh kembangkan. (rizal)