SUARA NEGERI | MEDAN — Muhaimin Iskandar, tepis isu pecah Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang diusung Gerindra dan PKB, dan dia menegaskan kedua partai tersebut masih solid hingga saat ini.
"Tidak pecah koalisi, kita solid," ucap Muhaimin usai menghadiri Silaturahmi Tokoh Lintas Agama Sumatera Utara, Badan Persaudaraan Antariman (Berani) di Medan, kemarin.
Meski belum ada kejelasan menjadi Bacawapres, Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, dia mengungkapkan PKB masih menjadi bagian dari Prabowo.
"Kita masih solid, kita masih menjadi bagian dari Pak Prabowo," kata Cak Imin, sapaan akrabnya.
Di singgung pernyataan Jazilul Fawaid, Gus Muhaimin mengungkapkan, ungkapan Jazilul Fawaid itu sebenarnya terinspirasi dari cerita Arab.
Awalnya Cak Imin menyampaikan awal mula Jazilul Fawaid makin aktif berbicara di media. Hal itu dilatari saat Cak Imin dilarang untuk berbicara banyak kepada media soal Pilpres 2024. Alhasil, Jazilul yang banyak tampil.
"Karena saya dilarang banyak bicara lagi di media sampai dirayu-rayu berbagai talkshow, dimanfaatkan oleh yang mendampingi saya hari ini Jazilul Fawaid, Wakil Ketua Umum," kata Cak Imin.
Kemudian Gus Muhaimin menyebutkan Jazilul menjadi terkenal belakangan ini karena pernyataan dia mengenai Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Pernyataan Jazilul saat itu mengenai 'Lu 11 aku 12, lu nggak jelas gua lepas'.
"Gara-gara saya nggak ngomong, dia yang ngomong terus. Jazilul agak terkenal belakangan ini, yang paling terkenal dari dia terakhir adalah 11 12, kalau lu kagak jelas gua lepas," sebutnya.
Cak Imin kemudian mengaku teringat dengan cerita Arab soal jubah dengan pencopet perempuan. Dalam cerita tersebut, si pria berjubah disebut mengungkapkan 'lu lepas, gua teriak'.
"Saya jadi teringat cerita Arab, jadi ada cerita Arab pakai jubah, ada sakunya di jubah itu, terus ada copet perempuan, mencopet masuk ke saku jubah ini, ternyata saku jubah itu bolong sampai ke situ, nah si copet ini langsung dapat pegang itu, orang ini bilang 'lu lepas, gua teriak," ucapnya.
Ternyata ungkapannya Jazilul tersebut terinspirasi dari cerita arab. (rl/by)
