Oleh : Boy Nababan*
Pertanyaan ini dilontarkan oleh Waketum PSI Andy Budiman saat ditanya oleh wartawan CNNIndonesia .com, pada Rabu (20/09) mengenai kabar bergabungnya putra bungsu Presiden RI ke-7 ke Partai Solidaritas Indonesia.
Sebagaimana diketahui oleh masyarakat luas, Partai Solidaritas Indonesia adalah partai politik peserta pemilu yang berbasis orang muda dan perempuan.
PSI sangat berbeda dibanding partai politik yang sudah ada. Salah satu perbedaan mencolok dapat dilihat dari susunan komposisi kepengurusan partai mulai dari tingkatan pusat hingga ke tingkatan desa/kelurahan.
Pada partai politik yang sudah lebih dahulu hadir, komposisi kepengurusan parpol didominasi oleh orang-orang tua atau para politisi senior. Kelompok anak muda lebih banyak ditempatkan pada struktur organ sayap parpol. Sementara itu di PSI struktur komposisi kepengurusan mulai dari tingkatan DPP hingga kepengurusan ranting desa/kelurahan serta organ sayap diisi oleh mayoritas orang-orang muda dan perempuan.
Melihat dari sudut ini saja telah memastikan PSI sebagai partainya orang muda atau milenial.
Sebagai partai orang muda PSI dibranding menjadi sebuah kendaraan politik yang sarat gagasan, ide, visioner dan adaptif terhadap perubahan.
PSI menjadi satu-satunya parpol yang fokus mempersiapkan program partainya guna menghadapi bonus demografi 2045.
Era Milenial dan bonus demografi adalah sebuah keniscayaan bagi bangsa Indonesia.
Sebuah masa waktu yang sedang berlangsung dan akan terjadi dalam prikehidupan berbangsa dan negara kita.
Sebagai seorang muda di zamannya, maka menjadi hal yang sangat alami apabila sosok seperti seorang Kaesang Pangarep bergabung bersama Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Dalam hal ini Kaesang hanya menjalani sesuatu yang sesuai dengan zamannya dan masanya.
Kesamaan cara berpikir, bertindak dan berdialektika ala anak milenial menjadi sebuah magnet besar bagi PSI dalam meraih hati dan simpati gen-z Indonesia hari ini, dan salah satunya adalah Kaesang.
Dan saya yakin, dalam waktu dekat Kaesang dan Gibran bersama generasinya akan menjalani takdirnya sebagai pemimpin republik ini.
*Ketua OKK DPP BaraJP
