SUARA NEGERI | JAKARTA — Putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pengarep disebut bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Kabar itu disampaikan Ketua DPD PDIP Solo, Antonius Yogo Prabowo. Menurutnya bergabungnya Kaesang ke PSI melalui proses panjang.
Sebelumnya kabar Kaesang bergabung dengan PSI menguat setelah akun Instagram dan Twitter (X) resmi PSI mengunggah sebuah video pendek yang menampilkan siluet mirip Kaesang dengan suara yang juga diduga kuat suara Kaesang.
Bahkan, Kaesang Pangarep disebut-sebut berpotensi kuat menjadi Ketua Umum (Ketum) PSI.
Dengan masuknya Kaesang menjadi anggota PSI, maka ayahnya Presiden Joko Widodo dan Gibran Rakabuming Raka terancam mendapat sanksi dari PDI Perjuangan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto belum lama ini mengatakan partainya memiliki aturan tersendiri.
"Ya sekiranya mau masuk ke PDI Perjuangan. Karena, kami ini punya aturan bahwa dalam satu keluarga tidak bisa masuk dalam pilihan partai-partai yang berbeda, karena itu juga menunjukkan suatu emotional bonding, kesadaran, dan pendidikan politik itu dimulai dari keluarga," beber Hasto.
Yang artinya Jika dalam satu keluarga sudah memiliki sikap politik menjadi kader PDIP, maka anggota keluarga itu wajib ikut memilih partai yang sama.
Artinya jika Kaesang ingin terjun ke dunia politik, maka harus bergabung dengan PDIP. Pasalnya Jokowi dan Gibran adalah kader PDIP.
Menurutnya membangun komitmen satu keluarga tidak masuk partai yang berbeda-beda sangatlah penting. Hal itu menunjukkan emosional politik.
Sementara Presiden Joko Widodo menyebut putra bungsunya, Kaesang Pangarep sudah meminta restu keluarga untuk masuk Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Jokowi tak menjelaskan apakah ia merestui Kaesang bergabung dengan PSI. Namun, Jokowi bilang anak-anaknya sudah punya pilihan masing-masing.
"Ya biasa di dalam keluarga minta doa restu. Karena saya bilang tidak pun, juga tetap akan jalan. Anak-anak saya seperti itu," kata Jokowi setelah peletakan batu pertama Hotel Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN), pada Kamis (21/9).
Ia menjelaskan anak-anaknya sudah berkeluarga. Mereka sudah punya keluarga dan rumah masing-masing.
Menurut Jokowi, anak-anaknya sudah harus mandiri. Hal itu juga meliputi pilihan-pilihan dalam hidup, seperti bergabung dengan partai politik.
"Artinya, apa yang diputuskan sudah menjadi tanggung jawab dia," ujarnya. (rl/by)