SUARA NEGERI | TUBAN — Soekarwo, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dan di temani sekwantimpres Jan Prince Permata beserta rombongan melakukan kunjungan ke Ladang Jagung di Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur (5/9/23).
Dalam peninjauan lapangan tersebut, Soekarwo mengajak petani untuk menggunakan pupuk organik sebab pupuk organik bisa meningkatkan kesuburan tanah sehingga hasil panen jauh lebih baik daripada pupuk kimia.
Selain itu, mendorong agar petani dapat berinovasi untuk membuat dryer/pengering secara mandiri. Soekarwo pun mengapresiasi para petani dan segenap jajaran dinas kabupaten atas inovasi dan kerja kerasnya dalam mendukung keberlanjutan ketahanan pangan nasional.
Selain itu, mendorong agar petani dapat berinovasi untuk membuat dryer/pengering secara mandiri. Soekarwo pun mengapresiasi para petani dan segenap jajaran dinas kabupaten atas inovasi dan kerja kerasnya dalam mendukung keberlanjutan ketahanan pangan nasional.
Sebelumnya Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Soekarwo dan juga mantan gubernur jatim ini melakukan Kunjungan Kerja di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur (4/9) dengan tujuan untuk mengumpulkan data dan informasi serta menemukan permasalahan di sektor industri gula Kabupaten Sidoarjo.
Saat ini Kabupaten Sidoarjo adalah salah satu produsen gula di Jawa Timur, namun angka provitas tebu sebagai bahan baku gula terus menurun akibat adanya persoalan peralihan lahan tebu, ketidakpastian harga dan pergeseran gaya hidup pedesaan ke perkotaan.
Dalam pertemuan Soekarwo dengan Bupati Sidoarjo, Ahmad Mudhlor Ali, PT RNI dan Asosiasi Petani Tebu, Soekarwo menekankan pentingnya permodalan yang berkelanjutan tanpa membebani APBD, jaminan offtaker dan jaminan harga, serta imbauan menggunakan pupuk organik.
Bupati Sidoarjo pun berkomitmen untuk mengambil alih pengawasan aset pabrik gula yang terbengkalai jika dimungkinkan proses peralihannya.
Disamping itu Pak De panggilan akrabnya di jatim melanjutkan kunjungannya ke Pabrik Gula Candi Baru yang merupakan anggota dari idfood (4/9/23).
Dalam peninjauan tersebut, Direktur Utama Pabrik Gula, Rachmad Sartono, menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pabrik gula, petani, Dinas Perkebunan, Dinas Pertanian dan Pangan, dan Perbankan.
Kemitraan ini harus saling menguntungkan agar menumbuhkan semangat petani untuk menanam tebu secara berkelanjutan. PT RNI terus berinovasi untuk melakukan offtaking tebu dari petani dan berencana memperluas lahan di tahun 2024 serta mendukung kebijakan harga gula oleh pemerintah di harga Rp12.500/kg, ucap Direktur Supply Chain Management dan Teknologi Informasi, Bernadetta Raras.
Pemerintah Kabupaten yang diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Eni Rustianingsih, menyampaikan saat ini Kabupaten Sidoarjo menghadapi beberapa tantangan diantaranya adanya pergeseran gaya hidup perdesaan ke perkotaan menyebabkan penurunan lahan tebu, namun Pemerintah Kabupaten sangat terbuka untuk melakukan kerja sama dengan swasta terkait perluasan lahan tebu.
Dinas Pertanian dan Pangan berharap kedepan ada dukungan untuk menghidupkan kembali balai P3G untuk meneliti varietas tebu berdasarkan jenis tanah untuk menghasilkan bibit yang berkualitas. (rl/by)