SUARA NEGERI | PEMALANG — Festival Wong Gunung yang berlangsung selama 3 hari, pada 21-23 September 2023 di Lapangan Desa Pulosari, Kabupaten Pemalang baru saja rampung digelar. Sejatinya, event budaya ini memberi pencerahan bagi warga usai acara digelar.
"Namun faktanya, ada kelalaian yang membuat warga Pulosari menjadi miris. Coba sampeyan lihat itu lapangan Pulosari, terlihat sampah berserakan dan bekas bakaran sampah masih tampak ditengah lapangan," keluh Nurwanto, seorang warga Pulosari kepada SuaraNegeri.com pada Selasa (26/9) sore.
Padahal, lanjut Nurwanto, lapangan itu masih aktif digunakan warga untuk berolah raga. Terlebih pada sisi kanan dan kiri lapangan Pulosari diapit oleh SD Negeri pulosari 1 dan SD Negeri pulosari 2, dan terdapat taman kanak-kanak, TK Handayani.
"Tolong diingatkan mas, jangan sampai ada korban, apabila ada anak-anak bermain ditempat itu, bisa berakibat fatal," katanya, seraya memberi bukti foto dan video.
Mendapat informasi warga tersebut, Tim Liputan SuaraNegeri mengecek lokasi (TKP) yang di maksud. Faktanya, benar adanya.
Selain sampah, yang membahayakan bagi anak-anak, diareal ini masih terdapat pasak atau bekas pengaman lapak (patok) yang masih tertancap di area lapangan tersebut. Jika hal ini ketimpa anak dan terjatuh bisa berakibat fatal, karena lapangan masih aktif digunakan warga.
Tak hanya itu, terpantau juga ada beberapa titik bekas pembakaran sampah-sampah yang menumpuk di tengah lapangan. Bahkan, ditemukan juga botol miras (minuman keras) yang dibuang begitu saja ditempat ini.
Sementara hingga tadi malam, pihak panitia yang dihubungi SuaraNegeri.com guna klarifikasi perihal ini belum tersambung. (Himawan)