SUARA NEGERI | JAKARTA — Puskesmas Petarukan yang berlokasi dekat jalan pantura/ jalan daendels, berdekatan dengan Kantor Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang Jawa Tengah telah mendapatkan predikat Paripurna dari survior tim akreditasi, pada 23 September 2023 bulan lalu.
Tingkatan akreditasi puskesmas ada 4 tingkatan, yakni strata dasar, madya, utama dan yang paling tinggi paripurna.
Puskesmas Petarukan mendapatkan predikat paripurna yang merupakan nilai tertinggi akreditasi puskesmas, tentunya ada formula untuk meraihnya, adalah dengan Dokter Dede J W selaku Plt Kepala Puskesmas Petarukan mengungkapkan hal itu kepada Jurnalis IniBaca.Com, pada Sabtu pagi, 28 Oktober 2023.
Dokter Dede J.W selaku Plt Kepala Puskesmas Petarukan menyampaikan, jadi di tahun 2023 seluruh puskesmas yang berada di Kabupaten Pemalang, ada 25 puskesmas diharapkan sudah menyelesaikan proses akreditasi, karena memang sudah waktunya.
Sebelumnya sempat diundur tahun 2019, namun karena ada pandemi covid-19, sehingga ada beberapa puskesmas harusnya diakreditasi dipending terlebih dahulu. Maka pada tahun 2023 lakukan reakreditasi akreditasi ulang, yakni 23 puskesmas, termasuk puskesmas Petarukan ini.
"Untuk proses akredirasi kita bekerja sama dengan lembaga akredirasi nasional, yang kebetulan ditunjuk langsung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, dalam hal ini yakni Laskesi," sebut dia.
Tim akreditasi, lanjut Dede, kita sepenuhnya menyerahkan penilaiannya acak, dari laskesi. Ada yang dari luar kota, waktu itu untuk puskesmas ini dokter Asofi dari Salatiga dan anggotanya pak Anton dari Banyumas.
Dari proses penilaian laskesi juga melakukan pembimbingan yang tentunya bekerjasama dengan dinkes. Semua puskesmas dilakukan persiapan pembinaan, bentuknya itu daring, dari Laskes saja dipersiapkan untuk penilaian akreditasi.
Ada lima bab yang diteliti yaitu;
1. Administrasi management bab satu.
2. UKMnya Usaha Kesehatan Masyarakat.
3. UKP (Upaya Kesehatan Perseorangan)
4. Program Prioritas Nasional
5. Mutu
Jadi semua puskesmas harus mempersiapkan data, dokumen terkait dalam proses kegiatan puskesmas.
Kemudian dari tim itu menanyakan apakah efeknya bagi masyarakat, itu langsung ditanyakan tim langsung bertanya kepada pak Camat, Danramil, Kapolsek, juga ke KWK atau Tokoh Masyarakat yang ada dikecamatan Petarukan.
Selanjutnya lakukan wawancara ke kapus, menanyakan tentang apa saja kendala maupun yang mendukung proses berjalannya kegiatan yang ada dipuskesmas Petarukan.
Suviyor selanjutnya menilai satu persatu ruangan apakah memenuhi standar atau tidak, mencakup keselamatan pasien, penanggulangan infeksi.
"Alhamdulillah, setelah ditinjau, dilihat, kami memenuhi standar, hasil dari penilaian itu lansung disampaikan, mana kala ada dokumen yang harus direvisi kami revisi lansung, jeda waktu sampai ketika sebelum penutupan acara," jelasnya.
Ketika disinggung bagaimana perasaannya meraih predikat paripurna, Ia kembali menuturkan, "perasaan alhamdulillah, sejujurnya dari kami, saya juga menegaskan sebelum dilakukan penilaian kita menampilkan apa adanya kegiatan kita, istilahnya apapun kegiatan itu yang muncul itulah yang kita kerjakan, itu yang kita tampilkan.
"Sejujurnya dari saya sendiri diluar ekspetasi, karena target dari temen-temen kita juga dari dasar ke madya. Maka ketika mendapatkan paripurna mengagetkan kita semua, tapi setelah kufikir, renungkan, itu semua merupakan kerja sama dari masing-masing, pokja-pokja, penanggung jawab program yang mengupayakan maksimal," bebernya.
Menurutnya, Tim surviyor mengapresiasi adanya kekompakan kami, dari masing-masing program, maupun dari masyarakat ataupun muspikanya. Kami lakukan mengalir saja apa yang memang harus dilakukan efeknya, manfaat bagi masyarakat, kami lakukan.
"Harapannya harus bisa mempertahankan, karena meraih lebih mudah dari pada mempertahankan, sebab tadinya kami tak berharap muluk-muluk, dari strata dasar ke madya sudah baik, kini yang kami dapat paripurna, ini adalah lompatan yang sangat luar biasa," pungkasnya.( Suhari Putra Senja)
