SUARA NEGERI | DONGGALA — Sebagai wujud kepedulian kepulauan Pasoso Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah bersama IKA Teknik Untad, BPBD, Polairud, Komunitas Mancing dan Komunitas Gerakan Bersih dan Cinta Laut menggelar bakti sosial dan Aksi Bersih disepanjang pesisir pantai kepulaun pasoso, Kabupaten Dongggala (20/1/2024).
Kepulauan Pasoso adalah salah satu tempat konservasi penyu yang masuk daerah administrasi Desa Pomulolu dengan Kegiatan ini dapat melakukan edukasi, fasilitasi dan kemudian pendampingan terkait dengan perlindungan penyu.
Penyu merupakan ikon dari Kepulauan Pasoso dan DKP Provinsi Sulteng memberikan dukungan berupa fasilitas menjadi tempat penangkaran.Dimana setiap tahun panjaga pulau pasoso melakukan penangkaran dan pengamanan penyu yang bertelur di sepanjang pesisir pantai kepulauan Pasoso.
Kepala Bidang Pengawasan dan Sumberdaya Kelautan Provinsi Sulteng, Agus Sudaryanto saat di wawancarai mengatakan bahwa sampah yang telah dibawa dari selat makasar dengan adanya arus dan pasang surut sehingga terbawa di kepulauan Pasoso.
"sampah yang terbawa arus menumpuk di pulau dikarenakan perputaran arus di selat makasar yang sangat besar apalagi pasang surut arusnya kencang maka sampah dari laut mengendapnya di pulau ini, artinya tempat ini menjadi tempat transit sampah sehingga sampah menumpuk di tempat ini," katanya.
Agus Sudaryanto menjelaskan bahwa sampah plastik yang terbanyak dan menjadi problem dengan jumlah penduduk yang terbatas dan perlunya edukasi cara mengunpulkan sampah.
"terutama sampah plastik luar biasa dan ini menjadi problem pulau disini warganya cukup terbatas dan kita perlu edukasi kepada warga, beberapa kali sebulan kemudian menyatukan sampah tersebut dengan cara pemusnahan atau pembakaran sampah plastik," jelasnya.
Lanjut Agus Sudaryanto menerangkan, hampir semua jenis sampah plastik yang menumpuk di kepulauan Pasoso semuanya adalah botol mineral yang diduga berasal penumpang dari Kapal yang telah membuang kelaut.
"artinya konsumsi botol air mineral bisa saja berasal dari kapal dan dibuang kelaut dan ini yang menjadi perhatian khusus kepada penumpang kapal dan pemilik kapal untuk tidak membuang sampah kelaut, simpan dan bawa kedarat ketika pulang," tambahnya.
Kepulauan Pasoso menjadi perhatian khusus kepada Pemerintah Kabupaten Donggala dan Pemerintah Sulawesi Tengah agar habitat penyu tidak terancam punah dan salah satu yang menjadi kendala utama di Kepulauan Pasoso adalah sumber air tawar atau air bersih sehingga warga yang menjaga penangkaran mengambil ambil air bersih sangat jauh.
Sebuah harapan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Privinsi Sulawesi Tengah untuk menjadikan Kepulauan Pasoso sebagai kawasan Hutan lindung dan konservasi penyu sehingga dapat terjaga kelestariannya.Dengan berharap adanya komunitas peduli kegiatan bakti sosial sehingga dapat memperhatikan kepulauan Pasoso. (Dhankz).