SUARA NEGERI | SELAYAR — Ketegangan antara seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Jerman dan Pemancing lokal di perairan laut Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan viral dimedsos dan menyeruak ke ruang publik. Sejumlah komentarpun bermunculan.
Ada yang pro dan ada yang kontra yang pada kesimpulannya, sebagian besar komentar menyorot tindakan arogan yang kerap dipertontonkan oleh WNA asal Jerman pengelola lokasi wisata dengan alasan melindungi lokasinya.
Dari hasil penelusuran pewarta terkait informasi arogannya si WNA asal Jerman, pengelola obyek wisata di pantai timur Kecamatan Bontosikuyu, sudah dirasakan warga sejak 20an tahun lalu.
Misalnya, cerita tentang mister Oheng yang selalu balap kalau mengendarai mobilnya dijalan sempit ke Appatanah. Ia tetap kecepatan tinggi dan tidak tahu mengalah.
Malah dibeberapa titik pendakian yang curam seperti di Bonetaringan pada 20an tahun lalu kami nyaris tabrakan, saat itu saya bawa mobil penumpang, cerita Aryo, warga Bontosikuyu.
Memang Mr. Oheng itu begitu tidak ramah dan sudah memang arogan sejak lebih duapuluh tahun lalu. Tidak berubah Pi sifatnya di. Seharusnya Ia tahu diri kalau pendatang, sehingga bisa lebih sopan dan masyarakat menerima kehadirannya, mengunci ceritanya.
Sementara itu Arsyad, warga Bontosikuyu juga mengingat pernah ada nelayan Desa Appatanah yang ditabraki perahunya saat memancing mencari ikan. Sampai tenggelam dan sudah melapor, tapi tidak tahu apa hasilnya.
Cerita warga Bontosikuyu mengenai WNA pengelola obyek wisata di pantai timur Selayar yang kerap dipanggil mister Oheng cukup banyak diterima dan nyaris hampir bernada sama mengenai tingkat arogansi dan tidak bersahabat.
Kejadian nelayan diusir saat lewat di pantai yang ada vilanya mister oheng banyakmi. Malah mister pernah dijaga aparat itu lokasinya, jadi nelayan memang takut, ujarnya.
Kalau tidak percayami, tanya meki PTP di Patumbukang. Pernah tidak dia hampir bermasalah saat membawa pemancing ke sekitar lokasi mister ini, cerita Agus.
Sejumlah informasi mengenai kegiatan wisata dilokasi yang dikelola WNA Asing di Kabupaten Kepulauan Selayar kini menjadi sorotan publik.
Pemerhati kemudian meminta agar pengelolaan wisata dan usaha lainnya mendapat perhatian pemerintah dan aparat secara penuh. Termasuk meminta legalitas pengelola mendatangkan kapal pesiar masuk Selayar dan kawasan wisata yang diduga tidak menguntungkan daerah ini.(Tim)