SUARA NEGERI | PALU — Pemimpin Sulawesi Tengah kata Gubernur Rusdy Mastura tidak perlu berpikir teknis tapi harus mampu bermimpi, memimpikan perubahan-perubahan besar untuk kemajuan negeri seribu megalit.
Selain itu pemimpin juga harus pandai memotivasi dan mengajak orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
“Saya (sebagai pemimpin) hanya pidato dan memberi semangat,” tegas gubernur saat membuka acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2025-2045 (Musrenbang RKPD-RPJPD) Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis (18/4) di hotel santika.
Gubernur menyebut keberhasilan membangun sulteng tidak lepas dari kontribusi pemerintah kabupaten kota.
“Suksesnya Sulteng ini suksesnya bupati walikota,” sebutnya menambahkan.
Karena itu gubernur berharap semoga musrenbang provinsi dapat menghimpun usulan dan masukan dari kabupaten kota untuk diintegrasikan ke dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah.
Terhadap kritikan yang menyoroti sejumlah target indikator yang belum memuaskan maka gubernur menerima dengan lapang dada dan berkomitmen membenahinya.
“Saya akui memang belum semuanya sempurna dan saya terbuka menerima kritik,” ujarnya dengan ikhlas.
Terlepas dari itu, keberhasilan dalam percepatan rehab-rekon pascabencana 2018, penanganan pandemi Covid-19 dan penyelesaian gangguan keamanan di Poso patut diapresiasi sebagai hasil kerja gerak cepat gubernur Rusdy Mastura dan wakil gubernur Ma’mun Amir.
Ditambah lagi dengan laju pertumbuhan ekonomi Sulteng yang selalu di atas rata-rata nasional dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
Tercatat pada tahun 2023, pertumbuhan ekonomi sulteng mencapai 11,91%.
Pendapatan asli daerah juga meningkat dari hanya 900 miliar rupiah kini menjadi 2,059 triliun rupiah.
Realisasi investasi nomor 4 secara nasional tahun 2023 sebesar 111,68 triliun rupiah.
Penurunan kemiskinan ekstrim yang kini tinggal 1,44%, tingkat pengangguran terbuka terendah nomor 5 nasional sebesar 2,95%, indeks gini 0,304, indeks pembangunan manusia sebesar 71,66, capaian SAKIP predikat BB, penurunan stunting dan pengentasan seluruh desa berstatus sangat tertinggal.
“Saya ini tidak hebat karena hanya (pendidikan) S3, SD, SMP, SMA,” kata gubernur tertawa.
Kegiatan dihadiri Plh Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri Dr. Drs. Horas Maurits Panjaitan, M.Ec.Dev, Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulteng H. Arus Abdul Karim, para bupati dan walikota se Sulteng bersama kepala Bappeda kabupaten kota, kepala OPD lingkup provinsi, tenaga ahli gubernur, tim asistensi dan stakeholder terkait.
Di kesempatan itu, diserahkan insentif kepada kabupaten kota yang paling terbaik dalam pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting terintegrasi.
Serta penghargaan atas perencanaan pembangunan terbaik tingkat provinsi kepada kabupaten kota, penyerahan bantuan listrik gratis, penangkap ikan dengan teknologi sonar, deklarasi fasilitator petani millenial dan Stop BAB sembarangan.(DhankZ)