CLOSE ADS
CLOSE ADS

Heboh Maskot Kera Berbaju Adat, ASPIRA Lampung: Kenapa Maskot Jadi Rasis begini?

Redaksi Utama
20 Mei 2024 | 16:57 WIB Last Updated 2024-05-20T09:57:22Z

SUARA NEGERI | LAMPUNG — Ormas DPP ASPIRA (Aspirasi Rakyat) berang dengan peluncuran Maskot Pilkada Kota Bandarlampung yang mengusung simbolisasi tokoh "Kera Berbaju Adat".

Mewakili Ketum DPP ASPIRA, Ashari Hermansyah, Sekjend Budiono mengritisi Maskot tersebut akibat dari KPU Kota Bandarlampung dalam penentuan Maskot Pilkada tidak melibatkan partisipatif masyarakat atau menyerap kearifan lokal.

"Kenapa Maskot jadi Rasis begini?!?!?! Maskot Kera Berbaju Adat jelas sangat mencederai hati warga ibukota. Rasisme menganologikan monyet dalam bentuk suara dan lemparan pisang, bahkan sangat diperangi oleh masyarakat internasional, terutama di dunia olahraga. Hal ini juga mengindikasikan bahwa KPU Kota Bandarlampunh miskin ide dan fakir kreasi," ujar Sekjend, berang.

Lebih lanjut, kata Sekjend Budiono, DPP ASPIRA merespon cepat dengan menggelar Rapimtas (Rapat Pimpinan Terbatas) secara virtual antara Ketum Ashari Hermansyah, Sekjend Budiono, dan para Penasihat Hukum ASPIRA, Hermawan SHi MH (anggota DPRD Kota Bandarlampung) dan Apriliati SH MH (anggota DPRD Provinsi Lampung), Senin (20/5).

"Rapimtas DPP ASPIRA dalam rangka menyiapkan langkah Gugatan Hukum seperti apa yang kita layangkan pada KPU Kota Bandarlampung agar insiden rasisme seperti ini tidak terulang. Di olahraga Sepakbola, tindakan Rasisme berpotensi Sanksi hukum  berat dan tidak terampuni," tukas Sekjend yang akrab disapa Mas BBM. (*)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Heboh Maskot Kera Berbaju Adat, ASPIRA Lampung: Kenapa Maskot Jadi Rasis begini?

Trending Now

Iklan