CLOSE ADS
CLOSE ADS

Pj Gubernur Banten Bersama Masyarakat Adat Badui Melaksanakan Seba Alit

Redaksi Utama
19 Mei 2024 | 18:35 WIB Last Updated 2024-05-19T11:39:43Z

SUARA NEGERI  | BANTEN — Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar bersama Masyarakat Adat Badui melaksanakan Seba di Gedung Negara Provinsi Banten Jl Brigjen KH Tb Syam’un No.5 Kota Serang, Sabtu (18/4/2024) malam.

Sebanyak 1500 Masyarakat Adat Badui mengikuti tradisi Seba yang kali ini merupakan Seba Alit.


Al Muktabar sebagai Bapak Gede Masyarakat Adat Badui titip tumbuh kembang anak-anak Masyarakat Adat Badui agar dijaga tidak terkena stunting.

“Saya menitipkan anak-anak jangan sampai terkena stunting. Bila perlu dukungan, Pemerintah Provinsi Banten siap hadir,” ucapnya.

Al Muktabar juga berpesan agar para generasi muda dibina dan diberikan kesempatan untuk tampil ke depan.

Dalam kesempatan itu, diterimanya bawaan laksa oleh Bapak Gede Al Muktabar sebagai simbol penerimaan terhadap Masyarakat Adat Badui yang melakukan Seba Kecil. Sebaliknya, Al Muktabar memberikan bingkisan kepada Masyarakat Adat Baduy.

“Semoga para puun, para jaro, dan warga Masyarakat Adat Baduy diberikan kesehatan. Dalam kehidupan gemah ripah loh jinawi,” ungkapnya.

Masih menurut Al Muktabar, Seba sebagai bagian yang diyakini dalam tatanan kehidupan sehari-hari Masyarakat Adat Baduy. Masyarakat dari lima desa hadir melaksanakan Seba. Menjadi salah satu modal dasar pembangunan.

“Menandakan terjadi harmoni yang baik di Masyarakat Adat Baduy,” ucapnya.

“Hasil-hasil Bumi yang disampaikan sebagai simbol kesejahteraan Masyarakat Adat Baduy,” tambah Al Muktabar.

Dirinya juga mengapresiasi Masyarakat Adat Badui yang berhasil dalam merawat dan menjalin harmoni dengan alam dan masyarakat.

‘Apresiasi kepada Masyarakat Adat Badui yang damai aman tenteram. Stabilitas terjaga dengan baik. Terima kasih atas kebersamaan kita dalam situasi aman dan damai,” ucapnya.

Al Muktabar juga mempersilahkan Masyarakat Adat Badui untuk memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan. Termasuk menikmati Wayang Golek oleh dalang Mursidi Ajen dengan lakon Astrajingga Jadi Raja.

Dalam kesempatan itu, Kepala Desa Kanekes Saija yang merupakan Jaro Pemerintah Masyarakat Adat Badui mengatakan Seba tahun ini sebanyak 1500 Masyarakat Adat Baduy datang dari Kanekes.

“Mohon maaf bila ada kata-kata dari masyarakat kami yang kurang berkenan,” ungkapnya.

“Mohon doanya semoga masyarakat selamat,” pungkasnya.

Dalam laporannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Tabrani mengatakan, Seba Badui selalu meninggalkan kesan dan cerita berbeda.

“Pelaksanaan Seba Badui tidak selalu sama karena Masyarakat Adat Badui punya kalender sendiri. Juga menunggu petunjuk sesuai tatanan adat dari leluhurnya,” jelasnya.

Sebagai informasi Seba Gede dan Seba Alit ditentukan sendiri oleh Masyarakat Adat Badui yang ditandai dengan bawaannya. Pada Seba Gede, Masyarakat Adat Badui membawa bawaan laksa, hasil bumi, dan peralatan dapur. Sedangkan pada Seba Alit, Masyarakat Adat Badui tidak membawa peralatan dapur. (rls/*)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pj Gubernur Banten Bersama Masyarakat Adat Badui Melaksanakan Seba Alit

Trending Now

Iklan