SUARA NEGERI | JAKARTA — Ketua Komite I DPD RI Dr. (Cand) Fachrul Razi, M.I.P, M.Si, MH bersama Mendagri Muhammad Tito Karnavian juga Ketua Komisi 2 DPR RI yang juga Koordinator Presidium MU Kahmi, Ahmad Doli Kurnia Tanjung lakukan nonton bareng bersama segenap kader dan alumni Himpunam Mahasiswa Islam (HMI) di Jakarta Teater XXI, Jakarta pusat (20/6/2024).
Nonton bareng Film Lafran Pane yang dibintangi oleh Dimas Anggara, Lala Karmela, Mathias Muchus, Tanta Ginting, Ariyo Wahab, serta Farandika dengan resmi diputar pada 150 bioskop seluruh tanah air sehingga mengundang seluruh alumni HMI, kader dan simpatisan HMI lainnya untuk turut menonton film yang berdurasi 2 jam lebih itu, tak terkecuali juga Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian dan Senator Aceh yang juga Ketua Komite I DPD RI Fachrul Razi
Film Lafran ini mengisahkan tentang perjuangan Lafran Pane dalam mendirikan sebuah organisasi yang bernama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dengan dinamika di tengah perdebatan tentang keumatan dan kebangsaan, terlebih kisah ini sebagaimana diketahui didirikan pada 05 Februari 1947 tepatnya 18 bulan pasca kemerdekaan Republik Indonesia.
Diceritakan Lafran kecil ditinggal dengan ibu dan neneknya. Tapi sang ibu meninggal saat dia berusia 2 tahun. Beberapa tahun kemudian Lafran juga ditinggal oleh sang nenek.
Kondisi tersebut membuat Lafran sering berpindah tempat karena sang ayah, Sutan Pangurabaan juga merupakan tokoh pergerakan di Sumatera Utara. Lafran pun tumbuh sebagai sosok yang menentang ketidakadilan.
Kakaknya, Sanusi dan Armijn Pane, berusaha mendorong Lafran agar energi pemberontakkannya diubah dalam bentuk karya hingga dia tumbuh dewasa dan memiliki cara pandang yang berbeda. Dia pun melanjutkan kuliah di Yogyakarta.
Bagi Lafran Pane, mahasiswa adalah kelompok non-partisan dan independen yang bisa menjadi gerakan dalam memperjuangkan semangat keindonesiaan. Maka muncullah gagasan mendirikan HMI.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang didirikan Lafran Pane pada 5 Februari 1947 ini telah menjadi organisasi kampus terbesar di Indonesia dan melahirkan banyak tokoh pemimpin bangsa.
Disisi lain sebagaimana diketahui bahwa lafran pane telah dianugerahi gelar kepahlawanan yang diberikan pada tahun 2017 berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 115/TK/TAHUN 2017 tanggal 6 November 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.
Pemberian gelar tersebut merupakan hal yang pantas mengingat kiprah dan perjuangan Lafran mulai dari pergerakan pemuda pada zaman kemerdekaan hingga mendirikan organisasi HMI.
Sementara Fachrul Razi yang juga ketua bidang Otonomi Daerah & Desa MN KAHMI kepada awak media menyampaikan bahwa film ini memberikan banyak inspirasi bagi anak muda di seluruh Indonesia hingga menjadikan banyak kader dan alumni HMI hari ini menjadi tokoh strategis di struktur pemerintahan.
“Jadilah aktivis yang terus berproses hingga sukses menjadi pemimpin di republik ini,” tutupnya. (*)