SUARA NEGERI | SELAYAR — Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi mengusung bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati, Ady Ansar-Suwadi pada Pilkada Selayar 2024, Sulawesi Selatan (Sulsel). PKB menyusul Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sudah lebih dahulu memberikan dukungan.
"Sudah, final. Tidak ada lagi polemik di PKB. Jadi, dengan diserahkannya itu (surat penetapan), maka PKB bulat 100 persen mendukung saya," ujar Ady Ansar yang juga Ketua DPD NasDem Selayar kepada detikSulsel, Rabu (26/6/2024).
Surat yang dikeluarkan DPP PKB bernomor 30243/DPP/01/VI/2024 tentang Penetapan Pasangan Ady Ansar-Suwadi sebagai Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kepulauan Selayar Periode 2024-2029 diserahkan Ketua DPW PKB Sulsel Azhar Arsyad di Kantor DPW PKB Sulsel, Kota Makassar, pada Selasa (25/6).
Ady Ansar menuturkan setelah menerima surat dari DPP PKB dirinya akan segera melakukan konsolidasi, baik di internal NasDem maupun dengan PKB. Selanjutnya, akan menggelar deklarasi dan mendaftar di KPU pada Agustus nanti.
"Sekarang ini waktunya saya konsolidasikan PKB," katanya.
Anggota DPRD Sulsel itu juga mengomentari terkait isu 'begal' partai dalam kontestasi politik, termasuk di Pilkada Selayar. Menurutnya, segala kemungkinan bisa saja terjadi. Namun, kata dia, yang pasti untuk saat ini dirinya telah memegang surat dari DPP PKB.
"Artinya begini, semua bisa terjadi. Kecuali kita sudah mendaftar di KPU. Semua bisa terjadi, toh? Tapi, yang pasti bahwa saya sudah pegang SK DPP (PKB)," tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPW PKB Sulsel Azhar Arsyad antusias dengan penyerahan surat DPP PKB kepada Ady Ansar-Suwadi untuk Pilkada Selayar. Dia berharap seluruh kader mulai tancap gas menggalang dukungan masyarakat.
"Alhamdulillah. Artinya, dengan penyerahan itu saya berharap mulai bekerja dan berkonsolidasi dengan teman-teman PKB untuk meyakinkan masyarakat," ucapnya.
Dia juga menyampaikan bahwa surat DPP PKB ini menjadi penegasan bahwa partai total mendukung Ady Ansar-Suwadi memenangkan pilkada nanti. Walaupun, kata dia, dinamika politik ke depan juga tidak bisa dikesampingkan, termasuk begal partai.
"Kalau desas-desus (begal partai) pastilah, namanya juga politik. Ini politik sepanjang belum mendaftar di KPU, kalau bicara kemungkinan, ya, secara teori tidak bisa juga dinafikan itu. Tetapi, secara formal yang terjadi hari ini adalah penyerahan. Dia (Ady Ansar-Suwadi) mendapat mandat. Bahwa itu berubah mandat, saya juga tidak tahu," bebernya. (*)
