SUARA NEGERI | PALU — Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Donggala menggelar Pelatihan Petugas Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), untuk mengetahui indikator ketenagakerjaan di Kabupaten Donggala di Auditorium Hotel Jazz, pada Rabu (17/7/2024).
Kepala BPS Kabupaten Donggala Agus Paryanto, SE mengemukakan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) adalah survei yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirancang khusus untuk mengumpulkan data yang dapat menggambarkan keadaan umum ketenagakerjan antar periode pencacahan.
Data dan indikator hasil Sakernas telah digunakan secara luas dalam perencanaan, monitoring dan evaluasi program perencanaan pembangunan pemerintah.
Adapun beberapa indikator pada RPJMN 2025-2029 dari hasil Sakernas antara lain:
1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT);
2. Rasio Kewirausahaan;
3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Perempuan;
4. Presentase penyandang disabilitas bekerja di sektor formal;
5. Persentase pekerja lulusan pendidikan menengah dan tinggi yang bekerja di bidang keahlian menengah tinggi.
"Dalam upaya penyediaan data ketenagakerjaan untuk bahan perencanaan dan evaluasi pembangunan diperlukan SDM yang handal. Guna meningkatkan kapasitas SDM yang melakukan pengumpulan data Sakernas, maka pelaksanaan Pelatihan Inda dan Petugas Sakernas begitu menjadi hal yang sangat penting," Katanya.
Dalam Sambutannya, Agus Paryanto mengatakan Rangkaian Pelatihan Sakernas Agustus 2024 ini telah diawali dengan Refreshing Intama dan Pelatihan Innas yang telah selesai dilaksanakan pekan lalu.
Tahapan selanjutnya adalah pelaksaan Pelatihan Inda yang akan diselenggarakan selama 4 hari ke depan untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan 2 hari sebelumnya telah dilakukan MOOC pada 5 dan 8 Juli 2024. Jumlah peserta pelatihan Inda adalah 25 orang yang berasal dari BPS Kab/Kota dan 1 orang peserta sit-in dari BPS Provinsi.
"Tahap terkahir adalah Pelatihan Petugas yang akan diselenggarakan oleh BPS Kab/Kota dengan metode offline atau tatap muka, dengan mekanisme fullboard selama 2 hari efektif atau fullday selama 3 hari efektif. Hal ini telah diakomodir pada relaksasi anggaran pelatihan petugas, dari semula 1 hari menjadi 2 hari offline," ujarnya.
Agus Paryanto berharap pelatihan secara online ini hendaknya tidak mengurangi semangat atau pemahaman peserta, tetapi justru dapat dijadikan pengalaman berharga sebagai alternatif sistem pelatihan yang lebih efektif dan efisien ke depannya.
"Instruktur daerah merupakan bagian penting dalam kelancaran Sakernas. Oleh karena itu, Innas diharapkan dapat mengakomodir keingintahuan peserta melalui diskusi interaktif dan tanya jawab, serta dapat memanfaatkan waktu yang disediakan untuk menyampaikan materi dan memberikan penekanan pada hal-hal yang penting," harapnya.
Bagi peserta diharapkan melaksanakan keseluruhan tahapan pelatihan dengan sungguh-sungguh sehingga diperoleh hasil maksimal dan dapat memanfaatkan pelatihan ini untuk dapat mendapatkan bekal sebanyak-banyaknya demi pelatihan petugas yang akan datang. Para Inda juga diharapkan mengawal pelaksanaan Sakernas Agustus 2024 secara keseluruhan.(DhankZ)
