SUARA NEGERI | TURKI — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Selasa (30/7/2024) bahwa Jalur Gaza telah menjadi kamp pemusnahan terbesar di dunia. Menurut Erdogan, Israel telah melakukan kekejaman yang akan "melebihi kekejaman Hitler."
"Berapa banyak lagi anak-anak yang harus mati untuk melihat bahwa kebijakan invasif Israel membahayakan seluruh wilayah? Lihat, ini bukan jalan yang bisa terus berlanjut," kata Presiden Turki Erdogan.
Erdogan mengatakan bahwa para pemimpin dan organisasi Barat yang bertugas memastikan keamanan internasional hanya menyaksikan kebrutalan ini dari jauh selama hampir 300 hari.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah membunuh lebih dari 39.000 warga Palestina, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.
Presiden Turki mengatakan bahwa Israel adalah satu-satunya negara di kawasan itu yang mencari keamanannya melalui agresi, pembantaian, dan perampasan tanah, dan bertindak seperti organisasi teroris.
Israel yang tidak memiliki hukum, merupakan ancaman tidak hanya bagi Palestina dan Lebanon, tetapi juga bagi umat manusia secara keseluruhan dan seluruh dunia saat ini.
"Hitler dihentikan, meskipun terlambat, oleh aliansi AS dan Uni Soviet. Genosida, kebiadaban, dan barbarisme ini juga harus segera dihentikan oleh aliansi manusia sebelum terlambat," katanya.
Lebih lanjut, Erdogan mengatakan bahwa mereka yang mengendalikan pemerintahan Netanyahu harus segera mengatakan untuk menghentikan jaringan pembantaian tersebut.
"Kita tahu apa yang ingin dicapai oleh pembunuh bernama Netanyahu, bencana seperti apa yang ingin ia seret ke wilayah kita dan seluruh dunia," katanya.
"Kita juga tahu betul motif sebenarnya di balik upayanya untuk menyebarkan api di Gaza ke seluruh wilayah. Apa pun yang kita lakukan, kita lakukan untuk mencegah skenario seperti itu. Apa pun yang kita katakan, kita katakan untuk menghentikan air mata dan pertumpahan darah di wilayah kita," tambahnya. (SN)