CLOSE ADS
CLOSE ADS

Mansur Hidayat Menang Survey Elektabilitas, Warga Purana: Aja Ngimpilah, Ngurus Sampah Bae Ora Teyeng

SuaraNegeri.com
19 Juli 2024 | 09:14 WIB Last Updated 2024-07-19T02:17:10Z

SUARA NEGERI | PEMALANG — Lembaga survei Timur Barat Research Center (TBRC), kemarin merilis Mansyur Hidayat miliki elektabilitas tertinggi dalam simulasi pertanyaan tertutup pada 5 nama calon bupati Pemalang potensial.

"Tingkat keterpilihan Bupati Mansyur Hidayat unggul dengan tingkat elektabilitas 45,2 persen, disusul Anom Widiantoro 21,2 persen," sebut Direktur Eksekutif TBRC Johanes Romeo dalam keterangan tertulis, pada Kamis (18/7).

Tiga nama lainnya, kata Johanes, ada Agus Sukoco mencatatkan elektabilitas 10,3 persen, Iskandar Ali Syahbana di angka 8,1 persen, Istadi sebesar 2,8 persen, dan responden tidak memilih 12,4 persen.

Selain lima figur itu, lanjut Johanes, survei juga mensimulasikan head to head Mansyur Hidayat dan Anom Widiantoro.

Hasilnya, kata dia, Mansyur Hidayat unggul jauh dengan angka 67,3 persen sedangkan Anom Widiantoro 29,4 persen dengan responden tidak memilih 3,3 persen.

"Begitu juga head to head antara Mansyur Hidayat dan Agus Sukoco. Hasilnya Mansyur Hidayat 69,3 persen, Agus Sukoco 21,6 persen dan tidak memilih 9,1 persen," pungkasnya.

Survei dilakukan mulai 1 - 10 Juli 2024. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan total sampel yang dianalisis sebanyak 1.450 responden.

Toleransi kesalahan sekitar lebih kurang 2,57 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Ternyata, laporan hasil survey ini ditanggapi skeptis dan beragam oleh warga Pemalang, utamanya bagi warga desa Purana.

"Itu yang disurvey siapa ya? Coba di jlentreke, biar kita tahu yang sebenarnya," kata Purnomo, Tokoh Masyarakat Purana saat di konfirmasi pada Jumat (19/7).

Kendati demikian, Purnomo mengaku tak kaget terkait hasil survey tersebut. Menurutnya, survey semacam itu kerap muncul jika jelang Pilkada.

"Sebagai petahana ya wajar elektabilitasnya tinggi, dimana-mana selalu begitu. Tapi yo sing memper," kata dia. 

"Aja ngimpilah, Ngurus sampah bae ora teyeng," imbuhnya kemudian.

Sementara pengamat kebijakan publik Gusti Anggoro berpendapat lain, menurutnya di era kepemimpinan Mansur Hidayat dinilai relatip berhasil.

"Meski tidak maksimal, tapi adalah kemajuan yang dicapai di era kepemimpinan Mansur Hidayat saat ini. Kita harus realitis dan mengakui itu. Jika pun ada kekecewaan publik, dan masyarakat Pemalang itu pengecualian, sebab memang kebijaksanaannya belum menyentuh dan memuaskan semua pihak," kata Direktur Litbang Inapro Foundation ini.

Menurutnya, sejak ditetapkan KPU pasangan Agung Mukti Wibowo dan Mansur Hidayat dengan perolehan 338. 905 suara itu lebih banyak didera oleh masalah.

"Masalah pertama kasus pandemik covid, lalu kasus korupsi AMW, praktis energi Pak Mansur selama ini terkuras, hal itu yang menyebabkan semua program kampanye, visi misinya tidak berjalan optimal," urai Gusti Anggoro.

Dosen Publik Relation Inter Study ini menyebutkan, kendati demikian dalam satu tahun terakhir ini banyak hal yang bisa dicatat dan dicapai Mansur, seperti pembenahan SDM dan internal Pemkab Pemalang.  

"Namun disisi lain, kebijakannya terkait sampah, lingkungan hidup, infrastruktur, fasos dan fasum memang layak untuk di kritisi," ujarnya.

Ketika ditanya soal hasil survey, Gusti Anggoro enggan menjawab. "No comment! Biarlah itu warga Pemalang yang menilai," tutupnya. (Evi)
  
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mansur Hidayat Menang Survey Elektabilitas, Warga Purana: Aja Ngimpilah, Ngurus Sampah Bae Ora Teyeng

Trending Now

Iklan