SUARA NEGERI | ACEH — Senator DPD RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi Lc MAg, atau akrab disapa Syech Fadhil, mengapresiasi kebijakan Kakanwil Kemenag dan Pj Gubernur yang kembali menggalakkan rutinitas menggaji 'lima belas menit atau limit' sebelum memulai pelajaran tiap harinya bagi siswa di Aceh.
Kebijakan ini dinilai penting untuk kembali membumikan Alquran di Aceh serta menumbuhkan generasi qurani di masa depan.
"Kita mengapresiasi kebijakan ini dan saya nilai sangat penting. Ini bagian dari pemberantasan buta huruf Alquran di kalangan generasi muda Aceh saat ini," kata Syech Fadhil yang juga sahabat Ustadz Abdul Somad (UAS) di Aceh ini.
Menurutnya, beberapa waktu lalu ada riset yang menyebutkan banyaknya mahasiswa di Aceh yang ternyata kurang lancar dalam membaca Alquran.
Maka, kata Syech Fadhil, kegiatan mengaji 15 menit setiap hari sebelum pelajaran dimulai di sekolah-sekolah yang ada di Aceh, menjadi solusi bagi pemberantasan buta aksara Alquran di kalangan generasi muda Aceh.
Selain itu, kata Syech Fadhil, kebijakan mengaji sebelum pelajaran dimulai di sekolah, juga bagian penting dalam menciptakan generasi islami.
"Yang penting bukan sekedar membaca Alquran, tapi juga membentuk karakter siswa yang islami serta sesuai dengan nilai-nilai islami," ujar senator muda ini.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Azhari MSi bersama Penjabat (Pj) Gubernur Aceh H Bustmi Hamzah SE MSi, Launching Program Lima Belas Menit (Limit) Bersama Qur’an sebagai bagian Program Gerakan Tuntas Baca (Getba) Qur’an, Selasa 23 Juli 2024.
Peluncuran Program Limit Bersama Qur’an dan Getba Qur’an yang didampingi Pj Wali Kota Banda Aceh Ade Surya ST ME dan Kadis Pendidikan Aceh Marthunis ST DEA, di SMA Negeri 11 Banda Aceh kawasan Gampong Blang Cut Lueng Bata Banda Aceh.
Pj Gubernur Aceh dan Kakanwil harapkan dukungan dan terus berkolaborasi bersama, baik antara mitra di internal maupun di luar sekolah, untuk jenjang SMA dan SMK.
Gerakan Tuntas Baca Qur’an dari Kemenag Aceh ini merupakan program tuntas baca tulis Al-Qur’an pada sekolah umum.
Ini juga langkah penting dan bisa jadi kontribusi berar bersama dewan guru dalam penuntasan buta aksara Al-Qur’an. (*)