SUARA NEGERI | PEMALANG — Atmosfir politik di Kabupaten Pemalang saat ini sedang panas. Meski tidak terlihat riak di permukaan, namun secara energi supranatural terjadi "perang panas" diantara calon kandidat yang bakal maju di Pilkada Pemalang 2024.
Demikian hal tersebut dikemukakan Mbah Man, sesepuh Paranormal saat ditemui SuaraNegeri.com di Petilasan Gunung Slamet, Gua Lawa Purbalingga, Jawa Tengah, pada Kamis (8/8).
"Sak niki pun enten 6 nyowo manungso ngarep banget ajeng melu Pilkada Pemalang," kata Mbah Man, seraya ditemani aroma rokok klembak petilasan, dan kopi hitamnya.
Penglihatan Simbah masih normal dan jelas, meski usianya pada September mendatang genap 89 tahun.
Saat ditemui tadi pagi, Ia baru saja usai menerima tamu dari Kalimantan. Hampir 10 tahun kami tak bersua. Terakhir kami bertemu saat Jokowi maju pada ajang Pilpres dan prediksi terawangannya tergolong Joss.
Terbukti Jokowi dapat berkuasa hampir 10 tahun ini, ucapan Simbah sama seperti yang pernah ia sampaikan pada 10 tahun lalu.
"Monggo, kerso...," kata Simbah, seraya menyodorkan nampan berisi makanan kesukaannya, puhung bakar.
Lanjut, soal Pilkada Pemalang keripun Mbah? tanya penulis.
"Biasa mawon, ora ono sing menarik. Dagelan kabeh," kata simbah, datar, seraya menghisap rokok Klembaknya.
Menurutnya, secara makro Pilkada Pemalang akan berlangsung aman dan damai. Tak ada gejolak yang berarti, meski bakal ada Demo kecil, tapi bisa di redam aparat.
"Energi yang besar itu justru terjadi ditingkat elit, ada "perang" kepentingan. Masalah "dum duman" kekuasaan ketika kandidat nantinya terpilih. Siapa yang bakal diusung," kata simbah serius.
Itu berarti petahana bakal menang nggeh Mbah? pancing penulis.
"Belum tentu. Sampai hari ini, penglihatan simbah masih kosong. Uwong kui koyok'e kuat, katanya gitu, tapi semua itu hanya wacana saja, yang dirasakan di akar rumput tidak seperti itu, uwong sak niki rakyate wis pinter-pinter. Ora iso diapusi maneh. Sebab nopo? karena uwong kui masih trauma dengan Pilkada tahun lalu. Koyok'e bener, malah ditangkap KPK, ya tho?" ujarnya.
Saat ini, kata Simbah, rakyat di Pemalang itu malah fokus ngurus golek sandang pangan. Soal Pilkada ora pati'o di gatekno. Kalau pun guyub, semata karena agenda lima tahunan. Rakyate sak niki lebih percaya kata Ulama, dari pada kata pemimpin.
Soal Vicky, gimana Mbah? tanya penulis.
Simbah tak serta merta menjawab, sesaat ia asyik dengan rokok klembaknya. Setelah dua kali sedotan ia baru berujar, lirih.
"Bocah kui lagi usaha, ikhtiar. Sak niki ndereng kethok. Nasib'e di Pilkada Pemalang masih belum jelas. Soale nopo, karena partaine yo lagi tarik ulur, mikir, maju ora, maju ora, ngono kui," jawab simbah.
Tetapi, lanjut Simbah, 5 hari jelang waktu pendaftaran kandidat bakal ada kejutan. Sayangnya, simbah tak mau mengungkapkan kejutan apa yang dimaksudkan itu.
"Dilihat dari weton kanuragan, Hendrianto (nama Vicky Prasetyo, kelahiran 18 April 1984) niku sak niki nggeh sae. Agustus ini bintangnya lagi bersinar, neptu lan pasarane sae," ujar Simbah.
Hanya saja, imbuhnya, orang selalu identik melihat Vicky di masa lalu. Padahal, Vicky yang sekarang itu sudah berubah. Mungkin karena faktor usia, dia sekarang lebih dewasa, lebih matang, tidak seperti dulu. Pembawaannya lebih terkontrol. Energi auranya pun menyala.
Bisa dikasih bocorane Mbah, yang bakal jadi siapa? tanya penulis lagi.
"Nyuwun sewu, belum kelihatan. Dereng kethok! Lha wong sing ngurus partaine wae lagi unyel-unyelan. Begini saja, nanti kalau sudah jelas yang daftar di KPU siapa saja, sampeyan datang kesini lagi, insha allah Simbah kasih bocorannya, Gusti Allah Mboten sare," pungkas Simbah. (evi/red)
