CLOSE ADS
CLOSE ADS

Ketua DPRD Selayar Minta Warga Tidak Ikuti Pasar Taruhan Di Ajang Pilkada

SuaraNegeri.com
21 September 2024 | 10:10 WIB Last Updated 2024-09-21T03:10:47Z

SUARA NEGERI | SELAYAR — Ketua Sementara DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, Mappatunru SPd meminta masyarakat Selayar tidak mengikuti dan terpancing ikut Pasar Taruhan di Ajang Pilkada Serentak 2024.

Harapan itu disampaikan Mappatunru, saat berbincang khusus dengan SuaraNegeri.com di rumah dinasnya, kawasan Benteng Selayar, belum lama ini. 

"Saya dengar di kampung-kampung dan desa, masing-masing tim ada yang taruhan pak, saya bilang, jangan ga baik itu, kenapa orang lain yang jadi Bupati kita yang rugi. Buat apa orang lain yang jadi Bupati, motor kita yang melayang, rumah kita yang melayang, itu rugi besar," kata dia, serius. 

"Kalau ada yang kita jagokan, jangan sampai ada yang taruhan. Kalau mau taruhan, main domino saja, khan hadiahnya cuma sarung, misalnya," ujarnya. 

Sebelumnya, Mappatunru mengaku sudah mendengar ihwal ramainya pasar taruhan diluaran, namun pihaknya tidak terpancing.

"Ya saya sudah dengar, tetapi saya tidak terpancing kesana tho, karena kita masih fokus di DPRD, kita ini masih ketua sementara, ga maulah ngurusin yang begituan," jelasnya.

"Sebelumnya juga ada yang menyampaikan, orang saya, ada yang taruhan. Saya sampaikan (ke dia), ah kamu juga jangan sampai ikut," imbuhnya.

Bahkan kalau ada anggota saya yang begitu pak, lanjut Mappatunru, saya langsung tegur, jangan! Jangan ladenin hal yang seperti itu. 

"Kalau kamu taruhan, jangan sampai saya tahu tho, saya bilang begitu. Saya ga mau tahu. Saya mesti larang kamu taruhan taruhan, bahkan kalau ada yang panas-panasin bisa jadi urusan," pungkasnya.

Respon Bawaslu

Sementara ditempat terpisah, Herawati Mufid SH, Anggota Bawaslu Kabupaten Kepulauan Selayar saat dikonfirmasi SuaraNegeri.com diruang tugasnya memberikan respon berbeda terkait hal ini. Menurutnya, bahwa sampai saat ini Bawaslu Selayar belum menerima aduan terkait pasar taruhan.

"Selama ini kami belum menerima aduan terkait hal itu, hanya memang kami menemukan (informasi) itu di medsos. Namun setelah ditelusuri itu ternyata akun fake, sehingga tidak bisa dipercaya sepenuhnya," jelasnya.

"Termasuk pengawas di Desa juga belum ada laporan terkait hal tersebut," imbuhnya.

Ketika ditanya upaya yang bakal dilakukan Bawaslu dengan fenomena taruhan, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa (P3S) Bawaslu ini menyebutkan, bahwa sampai sekarang belum ada pentujuk dari pimpinan terkait hal itu.

"Kemarin yang kami dapat terkait dugaan pelanggaran netralitas ASN dan Kepala Desa itu saja. Kalau kami sih belum ada aturan yang mengatur kewenangan kami kesana, karena ini khan antar masyarakat, bukan antar paslon, karena keinginan masyarakat sendiri yang ingin bertaruh itu," jelasnya. 

Tetapi, lanjut Herawati, jika seumpama itu ada paslon yang mensponsori (pasar taruhan), maka sudah masuk dalam ranah politik uang, tentu akan kami proses. Karena itu kewenangan kami di tahapan masa kampanye.

Fenomena Pasar Taruhan

Peneliti Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jojo Rohi menyebutkan, bahwa munculnya fenomena pasar taruhan di event politik lima tahunan Pilkada sesuatu keniscayaan yang tak bisa dihindarkan.

Menurut Jojo, para bandar sebenarnya tak memiliki hubungan dan kepentingan apapun dengan calon kepala daerah maupun aktor pendukung peserta Pilkada. Namun, mereka mampu mempengaruhi hasil Pilkada karena kerap melakukan praktik politik uang.

Pembagian uang dilakukan bandar kepada masyarakat untuk menjaga bursa taruhan yang mereka miliki. Jojo mengungkap, praktik politik uang yang dilakukan bandar sempat ia temukan di Kupang, Jember, Sragen, dan Bekasi.

"Hanya saja trendnya sekarang ini sedikit berbeda, lebih mengarah pada figur kandidat. Disinilah uniknya, bahwa pasar taruhan itu sebangun dengan karakteristik yang ada dan terjadi di suatu daerah," kata dia.

Hasil penelusuran Tim Ciber, menenggarai fenomena pasar taruhan di Pilkada Selayar tergolong memiliki greget. Hal itu ditandai dengan munculnya dua grup WA yang "ramai" berbincang terkait pasar taruhan tersebut.

Sayangnya, sejak 5 hari lalu, WA Grup "Ayam Jantan Dari Timur" dan "Jinato Bersinar" sudah raib dari peredaran dan tidak bisa lagi diakses serta ditemukan dilaman WhatsApp Messenger.

"Ya group terpaksa kami close, karena terlalu banyak penyusup yang "mengintip". Kami menjadi tidak nyaman," kata sebuah sumber yang enggan disebut jatidirinya, memberi alasan.

Lalu, bagaimana peta pasar taruhan di Pilkada Selayar sebenarnya? Siapakah kandidat yang paling banyak di jagokan? Simak liputan investigasi selanjutnya. (R/01)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ketua DPRD Selayar Minta Warga Tidak Ikuti Pasar Taruhan Di Ajang Pilkada

Trending Now

Iklan