SUARA NEGERI | WONOSOBO — Salah satu dosen Universitas Sains Al-Qur'an (Unsiq) Jawa Tengah, Sulaiman, berhasil meraih prestasi gemilang dengan menyelesaikan program doktoral di bidang hukum dari Universitas 17 Agustus 1945 Semarang dengan predikat cumlaude. (12/10/2024).
Pencapaian ini menjadi kebanggaan tidak hanya bagi Sulaiman, tetapi juga bagi seluruh civitas akademika Unsiq, yang terus menunjukkan komitmennya dalam pengembangan akademik.
Dalam disertasinya, Sulaiman secara mendalam mengkaji pentingnya tata kelola pemerintahan desa yang baik, dengan fokus khusus pada pengelolaan anggaran desa untuk sektor pendidikan.
Menurutnya, pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang tak ternilai harganya dan harus menjadi prioritas utama dalam pengalokasian anggaran desa.
"Saya berpendapat bahwa dengan memperhatikan sektor pendidikan, desa akan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, yang nantinya akan berdampak positif pada pembangunan daerah secara keseluruhan," kata Sulaiman.
Sulaiman juga mengusulkan program inovatif bertajuk "Sarjana Masuk Desa", yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemerintahan desa dalam menjalankan otonomi desa dengan lebih baik.
"Harapan saya, Program ini dapat membantu desa-desa di seluruh Indonesia dalam mengelola anggaran secara lebih efektif dan efisien," ungkapnya.
Lebih lanjut, dengan adanya program ini, pembangunan desa dapat dipercepat, terutama dalam konteks persiapan menuju visi Indonesia Emas 2045.
Prestasi Sulaiman dalam meraih gelar doktor ini menjadi inspirasi bagi para dosen dan akademisi lainnya, baik di Unsiq maupun di luar kampus.
Harapannya, semakin banyak dosen Unsiq yang dapat menyusul jejak Sulaiman dalam meraih gelar akademik tertinggi, sehingga Unsiq dapat terus memainkan peran penting dalam mencetak lulusan yang berkualitas serta memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan desa dan bangsa.
Dengan pencapaiannya ini, Sulaiman juga berharap bahwa Unsiq akan semakin berkembang menjadi institusi pendidikan yang berkontribusi aktif dalam pembangunan desa, masyarakat, serta turut serta menjadi motor penggerak utama dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas melalui pendidikan berkualitas.(hmn)