SUARA NEGERI | JAKARTA — KPU Kabupaten Kepulauan Selayar menyatakan akan menggelar agenda Debat Terbuka (open out door) untuk pasangan calon peserta Pilkada Selayar 2024 di lapangan Pemuda, Kota Benteng, Selayar.
Demikian hal tersebut disampaikan Ketua KPU Kabupaten Kepulauan Selayar, Andi Dewantara secara khusus kepada Suara Negeri Network melalui sambungan telp, pada Jumat (4/10) sore.
"Saat ini kami tengah berupaya agar agenda debat bisa digelar di Selayar, jadi tidak di Makassar lagi. Insha Allah, kita akan laksanakan pada akhir bulan ini, untuk sesi debat pertama, sedangkan untuk agenda debat sesi ke-2 di Minggu Kedua bulan depan," kata dia.
Andi Dewantara belum menyebutkan secara pasti tanggal pelaksanaannya, mengingat hal ini juga harus mempertimbangkan faktor keamanan yang akan di koordinasikan terlebih dahulu dengan aparat TNI dan Polri. Termasuk aturan-aturan yang akan diberlakukan selama agenda debat berlangsung.
Menurutnya, alasan utama agenda debat dilaksanakan dilapangan terbuka (open out door) agar rakyat Selayar dapat langsung menyaksikan paparan visi misi oleh para Calon Bupati dan Wakil Bupati Selayar.
"Karena kami menganggap, adalah haknya rakyat Selayar untuk mengetahui, mendengarkan dan menyaksikan langsung paparan visi misi di ruang terbuka," ucapnya.
Diharapkan, dengan agenda debat terbuka ini rakyat Selayar akan bisa menilai secara langsung keunggulan dari masing-masing paslon.
Melibatkan 10 Panelis
Terkait hal ini, Andi Dewantara mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan sebanyak 10 panelis yang akan menguji kemampuan para kandidat selama dua sesi acara debat di Pilkada Selayar 2024.
"Lima panelis kita akan persiapkan untuk sesi debat pertama, dan 5 panelis untuk sesi kedua acara debat. Jadi secara keseluruhan ada 10 panelis yang nantinya akan kita hadirkan," terang Andi Dewantara.
Ia menyebutkan, saat ini TIM KPU sedang bekerja, lagi menyusun pola debatnya sampai persiapan panelisnya.
"Terkait dengan Panelis, kami ambil dari luar Selayar, takutnya nanti ada anggapan macam-macam. Itu alasannya mengapa kami tidak memilih (panelis, red) orang selayar," pungkasnya.
Selain itu, imbuh Andi, panelis juga harus memiliki kompetensi keahlian secara khusus sesuai bidangnya, termasuk yang punya tema tema debat, sesuai aturan dan ketentuan yang ada di KPU. (R/01)