SUARA NEGERI | PEMALANG — Guru Penggerak Jawa Tengah, Wiyono menggelar Lokakarya di Pemalang guna meningkatkan Kompetensi Guru Penggerak sebagai Calon Pemimpin.
Acara ini merupakan puncak dari guru penggerak, dalam hal ini calon guru penggerak sudah berproses melaksanakan sebuah kegiatan yang rangkaiannya sejak 6 bulan yang lalu digulirkan dengan melalui beberapa lokakarya.
"Giat sekarang ini namanya lokakarya puncak Panen hasil belajar," kata Wiyono, saat memantau Kegiatan Lokakarya di Gedung RGP Bojongbata, Pemalang, pada Minggu 27 Oktober 2024.
Ia menjelaskan, peserta dalam kegiatan lokakarya ini dari Dinas pendidikan Kabupaten Pemalang, juga giat tersebut disetiap Kabupaten kota yang ada di Jawa Tengah sebagai besar menyelenggarakan.
Dari sekian banyak giat Lokakarya, Wiyono menyebutkan, hanya peserta dari Kabupaten Pemalang yang jumlahnya sangat besar.
"Untuk Jawa Tengah pesertanya mencapai 16765 orang. Peserta angkatan yang ke 10, di Kabupaten Pemalang yang masih berlangsung saat ini, kurang lebih ada 200 peserta semua dari angkatan 10," jelasnya.
Lokakarya itu programnya kementerian pusat, kata Wiyono, kami BBGP UPT pusat yang diberikan amanah, tugas dan tanggung jawab untuk menyukseskan.
Dia menambahkan, giat itu bertujuan agar tercipta pimpinan pembelajaran yang ada disetiap pendidikan setiap sekolah. Bisa untuk mempersiapkan regenerasi setiap kepimpinannya kepala sekolah itu sendiri.
"Jadi calon guru penggerak itu disamping dipersiapkan yang ada di kelas, juga sebagai syarat untuk diangkat sebagai kepala sekolah," ucapnya.
"Perlu saya sampaikan yang mengikuti giat tersebut ada dari PNS juga P3K," imbuhnya.
Menurut dia, lokakarya itu hasil dari guru-guru ketika berpraktik di sekolah masing - masing. Calon guru penggerak tadi mereka membuat inovasi-inovasi kaitannya dengan program guru penggerak mereka menerapkan ilmu dari diklat.
Diklat itu akan diwujudkan dengan bentuk riil untuk membentuk karakternya siswa kita, sebenarnya produk itu bukan tujuan akhir.
"Terpenting adalah prosesnya bagaimana karakter-karakter didik kita terbentuk selama berproses. Contoh salah satunya praktek -praktek elektronik yang dipadukan dengan aplikasi Robotik, semuanya itu hasil-hasil inovasi dari guru penggerak," ujarnya.
"Kami mengapresiasi sekali dengan kolaborasi antara Balai Besar guru penggerak (BBGP) Jawa Tengah dengan pemerintah Kabupaten Pemalang melalui Dinas Pendidikan," ucapnya.
Dan giat ini bukan awal, bukan akhir, BBGP mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk meningkatkan kompetensi guru dan pengajar pendidikan di Jawa Tengah. Kolaborasi kami dengan pemerintah Kabupaten Pemalang atau sesama dinas sudah sering kami lakukan," tutupnya. (Rudi)