SUARA NEGERI | BANTARBOLANG — Seruan oleh account milik netizen bernama Imam. H di grup Facebook 'Bantarbolang Update' agar warga Desa Pedagung, Kecamatan Bantarbolang menggeruduk Balai desa guna menuntut mundur salah seorang perangkat desa yang telah menggadaikan mobil operasional milik Pemdes setempat, ternyata terlambat.
Pasalnya, orang yang dimaksud oleh pengunggah ternyata telah membuat dan menyerahkan Surat Pernyataan pengunduran diri kepada Kepala Desa setempat, pada dua hari sebelum seruan itu di publish.
Berikut isi surat pernyataan yang bersangkutan, tertulis sebagai berikut:
Yang bertanda tangan di bawah ini saya
Nama : GSTR (Di samarkan)
Umur : 47 Tahun
Pekerjaan: Perangkat Desa Pedagung
Jabatan Kasi Pemerintahan
Alamat: Dusun Waringin RT 008 RW 03 Desa Pedagung
Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang.
Dengan ini saya menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa saya pada hari ini, Rabu tanggal 02 Oktober 2024 menyatakan mengundurkan diri dari pekerjaan saya sebagai Perangkat Desa Pedagung dengan jabatan saya sebagai Kasi pemerintahan Desa Pedagung.
Saya mengundurkan diri dari perangkat Desa Pedagung di karenakan saya sudah tidak mampu lagi menjalankan tupoksi saya sabagai perangkat desa dengan jabatan Kasi Pemerintahan.
Dan dengan ini saya mohon kepada Bapak Kepala Desa Pedagung untuk secepatnya mengeluarkan surat keputusan tentang pemberhentian saya sebagai perangkat desa pedagung.
Demikian surat peryataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dan intimidasi dari pihak manapun.
Ditandatangani oleh Pemohon diatas materai tertanggal 02 Oktober 2024 kemarin.
Seorang yang mengaku warga setempat bernama sutarno menanggapi kejadian ini sebagai peristiwa memalukan.
Ia bersyukur pengunduran tersebut bukan oleh warga yang tengah tersulut emosinya.
"Warga sudah kesal dan marah atas perilaku oknum tersebut. Bukan tidak mungkin ada anarkis bila tidak di salip oleh pengunduran diri pelaku," tandasnya.
Hingga berita ini di publish, Kades Pedagung belum menjawab pesan konfirmasi jurnalis untuk mengklarifikasi peristiwa yang menimpa bawahannya. (Tris-Himawan).
