SUARA NEGERI | PULOSARI — Petani Pulosari, Kabupaten Pemalang ternyata setiap hari mampu mengirim sedikitnya 22 ton Ubi Jalar ke Jakarta. Setelah melalui proses pengepulan ubi jalar tersebut kemudian di ekspor ke Jepang dan Korea.
"Kita kirim ke Jepang dan Korea, rata-rata setiap hari sekitar 22 ton," kata Ta'lim, Penggagas Boled Nusantara, Pemalang, saat ditemui SuaraNegeri.com pada Senin (4/11).
Ia meyakini, ekspor ubi jalar asal Pemalang kedepan akan meningkat, hal tersebut seiring dengan animo para petani yang menyukai bisnis ini terus meningkat jumlahnya.
"Peluang ini, sekarang menjadi pilihan bagi petani, karena mudah mengelola dalam cocok tanamnya. Hanya dengan sistem tumpang sari mereka bisa mengeruk cuan, tanpa mengganggu tanaman utama seperti cabe, kubis, atau sawi," kata dia.
Kabarnya, ubi jalar asal Pemalang dan Purbalingga telah memenuhi standar kualitas ekspor untuk bahan campuran pasta, steak dan tepung yang sangat dibutuhkan di dua negara tersebut.
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Itmam, koordinator kelompok tani (poktan) di Kecamatan Pulosari.
Menurutnya, peluang ekspor ubi jalar ke Jepang dan Korea saat ini menjanjikan sekali. Pasalnya, dengan pemodalan yang ringan, 1 rol hanya di butuhkn sekitar 500 ribu, dan hasilnya bisa mencapai 5 hingga 8 kali lipat.
Ia menyebutkan, dengan jaringan sistem kemitraaan yang dibangun selama ini ternyata diminati para petani.
"Buktinya, setahun lalu anggota kami yang tergabung hanya beberapa puluh orang saja, tapi kini sudah mencapai ribuan petani yang tergabung," jelasnya.
Untuk jumlah yang terdata di Kecamatan Pulosari sekarang ini ada sekitar 500 petani tergabung.
Itmam menambahkan, hasil panen petani ubi jalar atau jenis ace putih, berapa pun jumlahnya insha allah akan ditampungnya.
Sementara itu, hasil catatan Badan Karantina Pertanian menyebutkan, ekspor pada tahun 2022 tercatat nilai ekspor mencapai Rp 11,31 miliar dengan tujuan ke negara Jepang, Korea, Cina, Vietnam, dan Australia.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian mengapresiasi PT Indowooyang yang berhasil menyerap ubi jalar petani dari berbagai daerah untuk diekspor ke Jepang dan Korea Selatan. Setiap tahun PT Indowooyang mengekspor ubi jalar sekitar 500 ribu ton.
"Ekspor ubi jalar ke Jepang dan Korea Selatan setiap tahun mencapai 500 ribu ton," kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Suwandi, belum lama ini.
Informasi detailnya bisa disimak di Channel Suara Negeri TV, klik DISINI
(Himawan)