SUARA NEGERI | PEMALANG — Puluhan orang yang mengatasnamakan Pendukung Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pemalang nomor urut 1 (Vicky-Wendi) .Hari ini 12/11/24 secara terbuka menyatakan keluar dari komitmen awal dan beralih dukungannya ke Pasangan nomor urut 2 Mansur-Bobby (MasBoy).
Barisan Relawan PSI (Partai Solidaritas Indonesia) dan Gerakan Puan Maharani Nusantara (GPMN) Kompak mengundurkan diri sebagai pendukung Paslon Cabup Cawabup Pemalang Nomor urut 1, kemudian mengalihkan dukungan kepada Pasangan Nomor urut 2 Mansur Hidayat-Bobby Dewantara.
Dalam sebuah pernyataan, dua barisan relawan berhasil terekam camera dan vidionya telah beredar luas.
"Kami Relawan PSI dan GPMN. Dengan ini menyatakan mengundurkan diri dari kubu Cabup dan Cawabup nomor urut kosong satu. Dengan ini menyatakan, mendukung Cabup dan Cawabup Pemalang dengan nomor urut kosong dua. Pak Mansur-Bobby. Menang! Menang!," demikian bunyi pernyataan itu.
Fasilitator Anton Sujarwo kepada SuaraNegeri.com menyampaikan, pihaknya hanya memfasilitasi pertemuan antara Relawan sebelumnya merupakan pendukung Paslon Nomor 1 dengan pihak MasBoy di Desa Wisnu, Watukumpul.
"Tidak ada unsur paksaan dalam keputusan mereka. Saya sendiri tidak punya kepentingan dalam hal ini. Wong saya sedang tiarap, alias tidak bergerak untuk siapapun," jelas Anton Sujarwo.
Sementara pengamat kebijakan publik Gusti Anggoro menanggapi serius atas fenomena hijrahnya para pendukung dan relawan Vicky dalam beberapa pekan ini sebagai sesuatu yang lumrah.
"Yang tidak lumrah, jika hengkangnya itu dilakukan secara runut. Saya mencatat ada tiga kali. Artinya, ini bukan peristiwa atau sesuatu yang linear dan dinamis seperti biasanya," kata dia.
Dewan Pakar Inter Study ini menyebutkan, penggembosan saat Pilkada sebenarnya kerap terjadi, bahkan sejak eranya Pak Harto hal semacam itu sudah sering kita dengar.
"Hanya saja jika peristiwanya runut serta terpola seperti yang terjadi di Pemalang, ini fenomena baru, dan perlu kajian mendalam," imbuhnya. (Himawan/Ridwan)