SUARA NEGERI | JAKARTA — Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Transformasi Kementerian Agama RI dijadwalkan akan dimulai pada Februari 2025.
Program ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme tenaga pendidik di bawah naungan Kementerian Agama RI.
Menurut Wakil Menteri Agama, Romo R. Muhammad Syafi’i bahwa sebanyak 47.000 guru yang telah lulus pre test akan menjadi peserta pada 18 angkatan pertama program ini.
Dalam pelaksanaannya, PPG Transformasi direncanakan memiliki 5 angkatan setiap tahun, sehingga seluruh peserta dapat menyelesaikan program dalam waktu yang terjadwal dengan baik.
Menurutnya, Kemenag akan menerapkan Model PPG Transformasi Plus Pendampingan.
Model baru ini merupakan adaptasi dari pola PPG Transformasi yang sebelumnya diterapkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Model baru PPG Transformasi dirancang untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih komprehensif bagi guru-guru di lingkungan Kemenag.
Dalam program ini, Kemenag menambahkan komponen pendampingan yang bertujuan untuk memberikan dukungan lebih intensif kepada peserta.
Program ini sepenuhnya dilaksanakan secara online, menggunakan platform Learning Management System (LMS) yang dikelola oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).
Sesi pendampingan nantinya akan difokuskan pada penguatan materi, diskusi interaktif, dan solusi atas tantangan yang dihadapi guru selama proses belajar.
Dengan pendekatan ini, diharapkan para guru tidak hanya meningkatkan kompetensi profesional mereka, tetapi juga mampu menerapkannya secara efektif di lapangan.
Program ini mencerminkan komitmen Kemenag dalam mendukung kualitas pendidikan berbasis agama dengan memanfaatkan teknologi digital, selaras dengan visi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia secara keseluruhan.
Dengan program ini, diharapkan para guru dapat meningkatkan kompetensi profesional mereka.
Sehingga mampu memberikan pembelajaran yang lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik di era modern.
Program ini juga menjadi bagian dari upaya Kemenag untuk mewujudkan sistem pendidikan yang lebih merata dan berkualitas di seluruh Indonesia. (*)
