SUARA NEGERI | JAKARTA — Ketua Majelis Agung Partai Kebangkitan Nusantara Gede Pasek Suardika meminta masyarakat dan kader kader kebangkitan nusantara menghormati keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menghapus ketentuan presidential threshold. Dalam keterangan tertulis yang di kirim ke Redaksi(5/01/25), GPS menegaskan bahwa keputusan MK bersifat final dan mengikat.
"Keputusan Mahkamah Konstitusi sudah final dan mengikat, kita semua harus menghormati apa yang diputuskan oleh MK," kata dia.
Ia juga menyebutkan bahwa penghapusan ambang batas ini diharapkan membuka lebih banyak alternatif calon presiden dan wakil presiden ke depan. Gede Pasek juga berharap DPR RI memastikan implementasi kebijakan ini.
Cuma menurut analisa tokoh Partai Kebangkita Nusantara ini, bahwa Prabowo akan kewalahan mengatur para menterinya bekerja dan menjalankan Program Program Pemerintah Prabowo-Gibran, Karena sibuk pencitraan dan potensi jadi saingannya. Dan pastinya berdampak kuranga baik.
Apa saja dampak Kurang Baik Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk pemerintahan Prabowo Gibran? Menurut Analisa Tokoh Bali dan Pendiri Partai kebangkitan Nusantara Ini, di Pemerintahan Prabowo:
1. Para menteri akan berebut pencitraan untuk jaga jaga bisa menjadi minimal Wapres dengan biaya pencitraan dari APBN.
2. Gairah membuat parpol atau membeli parpol yang sudah ada makin meningkat.
3. Di sisi lain, mekanisme Vermin dan Verfak akan dibuat ketat oleh parpol besar untuk menghambat banyaknya calon presiden lewat parpol peserta pemilu.
4. Parpol besar akan membangun aliansi dengan parpol kecil sejak awal untuk antisipasi lonjakan jumlah Capres Cawapres. Sehingga diprediksi jumlah Capres antara Empat sampai delapan Capres saja yang akan rutin ada. Mekanisme dua putaran akan sering terjadi.
Jadi menurut GPS Dengan dihapuskannya Presidential Treshold, maka secara tidak langsung KIM-Plus Bubar. Karena sebelumnya, motivasi partai-partai bergabung ke KIM-Plus karena syarat 20 % itu. Dan juga GPS menambahkan akan terjadinya Ketum Parpol di kementerian ramai ramai tebar pesona untuk nyapres dengan uang APBN.(in/ces)