SUARA NEGERI | JAKARTA — Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memprakirakan puncak musim hujan terjadi pada bulan Februari 2025. Adapun musim hujan diprakirakan terjadi hingga akhir Maret 2025.
"Pada April akan terjadi transisi dari musim hujan ke musim kemarau," kata Dwikorita dikutip pada Kamis (6/2).
Oleh Karena itu, Dwikorita mengimbau masyarakat untuk tetap waspada potensi terjadinya cuaca ekstrem yang masih terus berulang.
Menurutnya, hal ini diperkirakan hampir merata di seluruh wilayah Indonesia.
"Hanya tempatnya itu bergeser-geser," jelasnya.
Lebih lanjut Dwikorita menyebutkan, cuaca ekstrem akan terjadi di Sumatra, kemudian lanjut ke Jakarta, lalu ke Jawa Tengah, dan ke Jawa Timur.
"Kemudian nanti ke Sulawesi, balik lagi ke Jakarta, jadi akan berpindah-pindah tempatnya," imbuhnya.
Dwikorita menyarankan masyarakat agar terus memonitor perkembangan cuaca informasi di situs resmi BMKG. Hal ini mengingat dinamika cuaca yang cepat berubah-ubah.
"Ini karena dinamika cuaca yang sangat cepat berubah, jadi mohon dimonitor agar bisa beradaptasi dalam menyusun rencana kegiatan sehari-hari," ujarnya.
Disebutkan olehnya, prakiraan cuaca yang ada di situs resmi BMKG terus diperbarui setiap jam. Sehingga, masyarakat bisa merencanakan kegiatan dengan nyaman.
"Dengan terus melihat prakiraan cuaca, kita akan tahu enam hari ke depan cuacanya seperti apa setiap hari. Itu setiap tiga jam seperti apa, cuacanya bisa diketahui," tutupnya. (JP)