CLOSE ADS
CLOSE ADS

Jelang Lebaran Diduga Marak LSM Dan Ormas Minta THR, Begini Respon Polri

SuaraNegeri.com
17 Maret 2025 | 21:17 WIB Last Updated 2025-03-17T19:57:15Z

SUARA NEGERI | JAKARTA — Kabar beredarnya sebuah surat (SE) terkait LSM/Ormas yang meminta minta permohonan tunjangan hari raya (THR) mendapat perhatian serius Polri.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan menanggapi ihwal tersebut.

"Mabes Polri mengimbau agar pengusaha serta investor untuk tidak ragu melapor, apabila ada LSM atau ormas yang minta-minta THR lebaran," kata Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, dalam keterangannya dikutip redaksi, pada Senin (17/3).

Ia menegaskan, Polri tidak akan mentolerir segala bentuk premanisme yang mengancam investasi dan stabilitas ekonomi nasional. 

"Sesuai komitmen Kapolri, Polri akan menindak tegas aksi premanisme berkedok ormas atau LSM," imbuh Trunoyudo.

Trunoyudo menegaskan, tidak boleh ada oknum yang menggunakan nama ormas atau LSM untuk melakukan pemerasan, pungutan liar, atau sejenisnya, apalagi aksi yang dapat merugikan dunia usaha serta menghambat investasi. 

Dia  mengimbau agar pengusaha serta investor untuk tidak ragu melaporkan, apabila ada ormas atau LSM yang melakukan tindakan premanisme. 

Sebelumnya, viral sebuah surat edaran dari ormas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Bitung, Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Surat itu viral karena berisi permohonan minta tunjangan hari raya (THR) kepada pengusaha dan perusahaan, di wilayah tersebut.

Disitat dalam surat tersebut, pengurus LPM mengajukan permohonan kepada para pelaku usaha di wilayahnya untuk memberikan dana THR. 

Berdasarkan foto yang beredar, surat itu telah ditandatangani oleh pengurus LPM pada Maret 2025 dan dikirimkan langsung kepada para pengusaha serta perusahaan setempat.

"Sehubungan dengan semakin dekatnya Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H, maka dengan ini kami, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Bitung Jaya, mengajukan permohonan dana Tunjangan Hari Raya (THR)," tulis surat tersebut.

Surat itu juga menambahkan bahwa pihak LPM bersedia menerima sumbangan dalam jumlah berapa saja. 

"Besar atau kecilnya pemberian akan kami terima dengan senang hati," lanjut isi surat tersebut.

Pengakuan Pengusaha

Ihwal maraknya LSM atau Ormas yang selalu minta-minta THR tiap jelang lebaran pun diakui juga oleh seorang pengusaha Baja Ringan di Kawasan Jababeka, Bekasi.

"Tahun lalu saya sempat kewalahan juga, bayangkan pak, dalam seminggu bisa 10 orang yang datang mengaku-ngaku dari Ormas atau LSM, entah itu mereka terdaftar atau tidak saya juga tidak mengetahui persis," kata Fedrick.

"Karena tidak semua membawa surat, tapi ada yang membawa ID Card. Uniknya ID Card mereka bukan ormas, tapi nama Media. Nah, pusing juga waktu itu saya, ini sebenarnya ormas apa wartawan? Apalagi melihat nama medianya lucu-lucu," imbuhnya.

Anehnya, mereka begitu pedenya mengaku wartawan. Padahal, saya baca itu situs yang mereka kirim linknya, gramernya kacau, bahasanya tak jelas, judulnya satu pragraf - panjang banget, dan kalau dibaca malah kita pusing sendiri.

"Rasanya pengin ketawa pak, tapi gimana ya, kasihan juga, mungkin mereka cari makan disitu. Ya sudahlah, kita yang punya akal sehat mengalah," ucapnya lirih.

Setahu saya, Lanjut Fedrick, wartawan yang benar tak pernah minta minta THR seperti itu. Mereka punya harga diri, punya integritas. Saya punya beberapa rekan wartawan, tapi tak ada yang minta minta THR ke kantor saya.

"Bersyukurlah, sekarang tidak ada lagi yang datang. Sejak saya pasang CCTV ngeper juga mereka. Mungkin, mereka paham juga, saya sudah punya dua alat bukti, he he he," ujar Fedrick, lalu tertawa riang. (Sam/Sri/Ndi/R-01)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Jelang Lebaran Diduga Marak LSM Dan Ormas Minta THR, Begini Respon Polri

Trending Now

Iklan